Matur, AMC– Setelah bersafari ke Masjid Raya Kubang Putiah, Bupati Agam, Ir H Benni Warlis MM, Dt Tan Batuah, menyempatkan diri singgah di kedai minum Kelok Aua, untuk menikmati segelas teh talua hangat di Jorong Sidang Tangah, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur, Rabu (12/3).
Ditengah hiruk-pikuk kegiatan pemerintahan dan masyarakat, segelas teh talua tersebut menjadi simbol momen refleksi dan kebersamaan yang penuh makna.
Bupati Benni Warlis mengungkapkan filosofi menarik di balik teh talua, minuman khas Minangkabau, yang menjadi simbol kekuatan kebersamaan dan keseimbangan.
Bupati menjelaskan, filosofi teh talua mencerminkan bagaimana berbagai elemen bisa saling berpadu tanpa menonjolkan diri, serupa dengan kerjasama antar masyarakat yang dibangun di daerahnya.

“Teh talua itu unik. Ia tidak menonjolkan rasa masing- masing bahan yang ada di dalamnya. ‘Talua ndak bakato talua, asam ndak bakato asam, baitu pulo nan lainnyo,’.
” Arti dari kalimat tersebut sama seperti dalam hidup , kita belajar untuk saling menyesuaikan, tidak mendominasi satu sama lain, dan memadukan kelebihan yang ada untuk menciptakan keharmonisan,” ungkap Inyiak Tuah sembari menghirup teh taluanya.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari kebersamaan. Seperti halnya teh talua yang menyatukan berbagai rasa, setiap individu dalam masyarakat berkontribusi untuk menciptakan sebuah kesatuan yang lebih besar.
Melalui filosofi sederhana namun mendalam ini, Bupati berharap agar semangat kebersamaan dan kolaborasi yang selama ini sudah tercipta bisa semakin menguat, menjadikan daerahnya semakin maju dan sejahtera.-
Penulis : Fikri
Editor : Harmen