Generasi Muda Perlu Ketahanan Mental yang Diisi Jiwa Semangat 45

  • Bagikan

AMCnews.co.id — Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Sumatera Barat, berkomitmen kobarkan jiwa dan semangat 45 pada generasi muda, yang jadi harapan dalam memajukan bangsa di masa mendatang.

Ketua Markas Daerah LVRI Sumbar, Amir Syarifuddin mengatakan, dulu jiwa dan semangat 45 untuk perjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanpa pamrih sedikitpun.

“Semangat ini perlu dikobarkan pada generasi muda. Kalau tidak, adat budaya dan agama kita di Minangkabau akan dimasuki oleh budaya luar,” ujar Amir Syarifuddin saat peringati HUT LVRI ke-63 tingkat Agam, di Mess Pemkab Agam, Belakang Balok Bukittinggi, Rabu (13/2).

Disebutkan, di negara barat mungkin masalah LGBT dan narkoba soal biasa. Tapi di Indonesia khususnya Sumbar akan menjadi suatu perusak bagi generasi muda, yang jadi ujung tombak kemajuan suatu daerah maupun bangsa.

“Ini jadi suatu tantangan berat bagi generasi penerus. Indonesia telah merdeka, tinggal lagi bagaimana menjaganya sebaik mungkin agar tidak dipengaruhi oleh orang luar yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini hambatan yang dihadapi generasi muda luar biasa beratnya, baik segi ideologi, politik, ekonomi, budaya dan lainnya. Sehingga perlu ketahanan mental yang diisi dengan jiwa semangat 45.

Hal ini sudah diintruksikan dari pusat, untuk Sumatera Barat sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait. Bahkan, telah ada kesepakatan antara veteran dengan Kementerian Pendidikan, untuk memasukkan Jiwa Semangat Nasional (JSN) ke dalam kurikulum sekolah mulai SD, SMP dan SMA.

Lebih lanjut, Amir Syarifuddin ucapkan terimaksih pada Pemerintah Pusat yang telah berikan kehormatan dan penghargaan pada veteran seperti, tunjangan setiap bulan, kemudahan berurusan dan sebagainya.

Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria Dt Tumangguang Putiah, hadir saat itu mengapresiasi program yang akan dilakukan veteran untuk generasi muda. Sehingga HUT LVRI ke-63 ini dijadikan sebagai momen untuk menghidupkan nilai kejuangan dan pengorbanan tanpa pamrih.

Menurutnya, meski kemerdekaan telah diraih, sejatinya perjuangan belum selesai tapi dalam bentuk yang berbeda seperti, perjuangan masalah ekonomi, kesenjangan sosial, kemiskinan dan kebodohan. Serta serbuan dari luar yang menghantam sendi-sendi kebangsaan seperti, sabu yang masuk berton-ton untuk merusak generasi.

“Tidak kalah lebih berat dan tidak disadari, sehingga salah satu poin penting bagaimana momen HUT LVRI dimanfaatkan untuk mengambil semangat kejuangan, kesetiakawanan, kebersamaan dan jiwa pengorbanan,” katanya. (AMC05)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *