Subuh Berjamaah di Maninjau Hadirkan Tokoh Nasional

  • Bagikan

Tanjung Raya, AMC – Masyarakat selingkaran Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya menggelar sidang pengajian bertajuk Subuh Berjamaah, Minggu (29/1).

Pengajian yang digelar di Masjid Raya Bayur itu menghadirkan sejumlah tokoh nasional.

Pantauan AMC, tampak hadir pada pengajian itu Mantan Panglima TNI periode 2015-2017, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Lalu, Putra Bayur yang juga merupakan mantan Menteri Sosial Indonesia periode 2001-2009, Bachtiar Chamsyah.

Selain tokoh-tokoh besar, ratusan masyarakat setempat juga tampak hadir dalam sidang pengajian tersebut.

Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM yang turut menjadi undangan kegiatan tersebut menyampaikan rasa bangganya terhadap warga selingkaran Danau Maninjau yang telah meramaikan masjid.

Bupati juga bangga memiliki tokoh nasional sekelas Bachtiar Chamsyah yang masih aktif dan peduli dengan kampung halaman.

“Pak Bachtiar Chamsyah merupakan tokoh nasional kebangga Maninjau, putra beliau juga seorang legislator yang banyak berbuat untuk kampung halaman,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, bupati juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang telah meluangkan waktu ke Tanjung Raya.

“Selamat datang di Kabupaten Agam Pak Gatot, terima kasih sudah menyapa warga di Kecamatan Tanjung Raya ini,” ucap bupati.

Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat memberi tausiah singkat seputar kebangsaan menyebut, Tanjung Raya adalah negeri pahlawan nasional. Pasalnya, sederet pahlawan nasional berasal dari daerah itu.

Gatot Nurmantyo juga mengajak jamaah untuk menauladani para ulama. Selain itu, masyarakat Maninjau juga diajak berbuat untuk negara dan bangsa, sekecil apapun itu.

Ia mengisahkan perjuangan seekor burung pipit yang berupaya memadamkan api yang akan membakar Nabi Ibrahim AS.

“Artinya sekecil apapun perbuatan kita niatkan untuk keselamatan bangsa, minimal dengan mendoakan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ucapnya.

Bachtiar Chamsyah menambahkan, menurutnya masyarakat Tanjung Raya sangat menjunjung NKRI dan juga kritis.

“NKRI harga mati bagi masyarakat Tanjung Raya, hal ini dibuktikan dengan tersebarnya warga setempat di sejumlah negeri di nusantara. Selain cinta NKRI, masyarakatnya juga kritis- kritis,” ujarnya.

Penulis : Depit
Editor : Rezka/Harmen

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *