Bentuknya seperti kapal. Namun tidak berada di laut. Ia terletak di lembah sempit yang dikelilingi bukit-bukit bertebing curam. Oleh pemiliknya dinamai Kafe Kapa Toman. Di cafe anti mainstrem ini, pengunjung dapat menikmati keindahan Ngarai Sianok dari sisi lain. Seperti apa?
Laporan AMC, IV Koto – Depitriadi
Cuaca cerah berudara lembab menyambut kedatangan tim AMC di Kafe Kapa Toman, Kamis (16/2). Angin sepoi yang terkurung di antara tebing sangat terasa menyentuh kulit. Gemericik sungai terdengar samar. Aroma tanah tebing tercium, namun tak menyengat.
Cafe nyentrik ini berada di Jorong Jambak, Nagari Sianok Enam Suku Kabupaten Agam, Sumatera Barat atau berjarak sekira lima kilometer dari kawasan objek wisata Jam Gadang Kota Bukittinggi.
Perlahan tapi pasti, cafe yang berdiri sejak 2017 ini menjadi salah satu alternatif wisata ketika berkunjung ke Kabupaten Agam. Cafe ini berkonsep wisata keluarga. Selain menyantap menu yang disediakan, cafe ini tak jarang dijadikan tempat melepas penat dari rutinitas. Tak jarang juga, lokasi ini dijadikan tempat berswafoto.
Seperti yang diungkapkan Refly Setiawan, salah seorang mahasiswa tahun pertama kampus swasta di Kota Bukittinggi. Sebagai mahasiswa rantau, ia kerap mendengar kemasyuran Kafe Kapa Toman. Namun, baru sekarang ia bisa melepas rasa penasaran.
“Taunya dari teman, katanya tempat ini unik. Kan penasaran juga bang, di Jambi tidak ada yang begini. Makanya ke sini,” ujarnya.
Refly mengakui Kafe Kapa Toman merupakan destinasi yang anti mainstrem. Di sini ia terasa berada di tempat sunyi yang jauh dari bisingnya kendaraan. Ia juga mengakui sempat mengabadikan momen di kafe ini.
“Recommended tempatnya bang. Tenang, cocok untuk santai,” kata pria berkacamata itu.
Kesan baik lainnya juga datang dari Yessi Jamila, salah seorang pengunjung Kafe Kapa Toman. Ia mengaku ke tempat ini bersama suami dan dua anaknya. Ia bersama keluarga menyambangi lokasi ini hanya sekadar untuk bersantai.
“Awalnya diajak suami ke Jam Gadang. Nah, mumpung sudah di Bukittinggi kan gak ada salahnya juga nyamperin tempat wisata lainnya, salah satunya kesini,” ungkapnya.
Pengelola Kafe Kapa Toman, Haikal Akbar menyebutkan, ia sengaja membuat kafe dengan konsep ini bertujuan memberikan sensasi lain ketika pengunjung berliburan ke Ngarai Sianok. Bahkan ia menyebut, konsep kafe bernuansa kapal ini hanya satu- satunya di Sumatera Barat.
“Selain bentuknya yang unik, kami juga menawarkan sajian kuliner khas dan keindahan panorama Ngarai Sianok. Ini modal utama kami sih,” kata dia.
Soal menu makanan sebut Haikal, di kafe ini terdapat sejumlah menu yang tak kalah lezat. Dari sekian banyak menu yang ditawarkan, teh telur tapai merupakan menu andalan yang paling banyak dipesan oleh pelanggan kafe.
Selain menyuguhkan kuliner khas, di lokasi kafe ini juga terdapat sejumlah spot menarik seperti kolam dan taman hias. Selanjutnya, pengelola kafe juga menyediakan area outbound dan perkemahan.
“Kafe ini juga kerap dijadikan tempat penyelenggaraan acara. Kekinian pemda Agam dijadwalkan akan berkegiatan di Kapa Toman,” ungkap Haikal.
Terkait desain cafe, Haikal mengaku menghabiskan biaya sekitar Rp500 juta. Tidak main-main, Haikal sengaja mendatangkan pembuat kapal besar dari daerah Sibolga Sumatera Utara.
Anda penasaran untuk mencicipi keindahan alam Ngarai Sianok? Menyambangi destinasi wisata ini menjadi pilihan yang tepat dijadikan daftar perjalanan wisata anda bersama keluarga. (*)