Terima DAK Budidaya Ikan 2020, Tiga Pokdakan di Manggopoh Dikunjungi DKP Sumbar

  • Bagikan

Manggopoh, AMC – Tiga kelompok budidaya perikanan (Pokdakan) di Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, mendapat kunjungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (25/8) kemaren

Kunjungan dilakukan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Desmiarti, didampingi Kabid Budidaya DPKP Agam, Doni Afdison dan penyuluh perikanan wilayah Kecamatan Lubuk Basung, Weli Santi untuk melihat perkembangan budidaya ikan di nagari itu setelah menerima DAK pada Mei 2020 lalu.

Weli Santi menjawab AMC, Rabu (26/8) menyebutkan, tiga kelompok yang dikunjungi Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar adalah Pokdakan Sejahtera Jorong Sago, Pokdakan Kamboja Jorong Padang Tongga dan Pokdakan Sumber Rezeki Jorong Anak Aia Dadok.

“Ketiga kelompok ini menerima DAK dari pemerintah pusat untuk budidaya ikan gurami dan lele, dalam membantu peningkatan perekonomian masyarakat melalui budidaya ikan,” ujarnya.

Menurutnya, kelompok ini mendapatkan DAK, karena memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan pemerintah pusat seperti kelompok terdaftar di data kusuka, berbadan hukum, sumber air, administrasi kelompok dan lainnya.

Dijelaskannya, Pokdakan Sejahtera mendapatkan DAK untuk budidaya ikan gurami sebanyak 3.500 ekor dan pakan 3,5 ton. Pokdakan Kamboja dan Sumber Rezeki budidaya lele masing-masing sebanyak 15.000 ekor dan pakan 1,5 ton.

“Pokdakan Kamboja dan Sumber Rezeki saat ini sudah memasuki panen kedua pasca menerima DAK, sedangkan Pokdakan Sejahtera diperkirakan beberapa bulan lagi akan panen raya,” terangnya.

Menurutnya, panen pertama setelah menerima DAK cukup bagus, dimana Pokdakan Kamboja mampu memproduksi lele sebanyak 1.440 kilogram dan Pokdakan Sumber Rezeki 1.430 kilogram, dengan harga di pasar mulai Rp23.000 hingga Rp25.000 per kilogram dan harga toke sebesar Rp18.000 per kilogram.

Anggota kelompok, katanya, sangat dianjurkan untuk budidayakan ikan secara individu, karena sudah memiliki pengalaman selama bergabung dalam kelompok, karena kelompok sifatnya demplot atau bimbingan dalam membudidayakan ikan.

“Target kita ke depan bagaimana membentuk koperasi perikanan di Manggopoh, sehingga kelompok terkelola dengan baik dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan bibit dan pakan,” imbuhnya. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *