Pramuka Diminta Ikut Sosialisasikan Prokes Kepada Masyarakat

  • Bagikan

Tilatang Kamang, AMC – Ketua Kwartir Daerah 03 Gerakan Pramuka Provinsi Sumatera Barat, Nasrul Abit minta seluruh anggota pramuka di wilayah itu agar ambil bagian dalam mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Baik ditingkat kwarda, kwarcab maupun kwarran, seluruhnya diminta mensosialisasikan kewaspadaan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Nasrul Abit usai pelaksanaan rapat kerja daerah Kwarda 03 Gerakan Pramuka Sumatera Barat, di The Balcone Hotel Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Senin (24/8).

Dikatakannya, gerakan pramuka ikut membantu penanggulangan bencana, maka pada rapat kerja daerah ini dilakukan evaluasi sejauh mana keterlibatan pramuka dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yang menjadikannya sebagai adaptasi baru dalam kehidupan sehari-hari, maka tingkat keterpaparan Covid-19 di Sumbar dapat ditekan.

“Kasus Covid-19 di Sumbar cenderung meningkat, makanya kita mengimbau setiap orang datang ke Sumbar agar diswab terutama para pejabat. Ini harus tegas dan tidak bisa main-main, kalau datang fase kedua akan lebih bahaya lagi,” kata Nasrul Abit.

Wakil Gubernur Sumbar itu mengatakan, apabila kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan, maka tidak dapat dipungkiri PSBB diberlakukan lagi.

Sementara itu, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Agam, Martias Wanto mengharapkan agar pramuka Agam tetap mensosialisasikan bagaimana menghadapi Covid-19 kepada masyarakat. Karena berakhirnya PSBB dan dimasa penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal, kasus Covid-19 justru mengalami peningkatan.

Peningkatan ini ditemui, katanya, setelah dilakukan tracing dan swab test dengan jumlah besar, ketika satu orang terpapar dan pernah kontak langsung dengan yang lain, maka dengan cepat dilakukan pemeriksaan.

Beberapa hari lalu Bupati Agam juga sudah mengeluarkan instruksi, bahwa seluruh perantau yang pulang kampung begitu sampai di kampung langsung diswab untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Ini yang dilakukan bersama, termasuk peran serta pramuka bagaimana di lingkungan satuan gugusnya dan mempertimbangkan apakah nanti sudah memungkinkan dilaksanakan pembelajaran tatap muka atau belum,” tuturnya.

Kalau pembelajaran tatap muka dilaksanakan, ulasnya, pramuka diminta tetap menjadi pionir penegakan protokol kesehatan di satuan gugus atau di sekolah masing-masing. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *