Penuhi Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pemkab Agam Bangun SDM dan Fasilitas

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC — Pemerintah Kabupaten Agam terus berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Tak hanya fokus terhadap pembangunan di bidang peningkatan SDM, fasilitas layanan kesehatan pun terus ditingkatkan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr. Indra saat dikonfirmasi via ponsel, Sabtu (8/2/20) di Lubuk Basung.

dr. Indra menjelaskan, agar sarana kesehatan dapat berfungsi optimal, diperlukan adanya infrastruktur yang terstandarisasi.

“Hal ini juga dilengkapi dengan pengelolaan organisasi disetiap puskesmas. Baik meliputi kinerja pelayanan, proses pelayanan serta SDM-nya,” ujarnya.

Lima tahun terakhir jelasnya, peningkatan akses pelayanan semakin “tacelak” dan layanan di setiap daerah terpencil juga sudah didukung oleh adanya Puskesmas Pembantu (Pustu). Sehingga, setiap warga terpenuhi layanan kesehatannya.

“Biasanya keluhan masyarakat akses berobat jauh. Sekarang itu semua terbantahkan oleh fasilitas-fasilitas layanan kesehatan yang kita bangun,” tegasnya menjelaskan.

Sejak 4 tahun terakhir, sudah dibangun dan direhap 18 unit Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Agam yang didesain sesuai standarisasi dan modren. Dari jumlah itu, 10 diantaranya dibangun baru dan 8 rehab berat.

Sepuluh gedung baru tersebut diantaranya Puskesmas Pakan Kamis, Magek, Biaro, Matur, Palembayan, Sungai Puar, Lasi, IV Koto, Kapau dan Puskesmas Pasar Ahad.

“Selain Puskesmas, kita juga membangun dan merehab 16 unit Pustu lainnya,” tukuknya.

Dijelaskan, keberadaan gedung Puskesmas yang lebih moderen bertujuan untuk menjadikan fasilitas kesehatan sebagai penyelenggara upaya kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ditingkat pertama atau dasar. Sehingga, ke-depannya diharapkan akan terwujud puskesmas sebagai penyelenggara kesehatan yang mudah terjangkau sesuai wilayah kerjanya.

“Tidak sekedar penyelenggara, lebih dari itu, kita menginginkan Puskesmas sebagai fungsi promotif dan preventif dalam menanggulangi berbagai permasalahan kesehatan,” jelasnya.

Disisi pelayanan, seluruh Puskesmas, terangnya, sudah terakreditasi. “Artinya semua jaminan mutu hingga manajemen risiko secara berkesinambungan sudah ada di seluruh Puskesmas,” tegasnya.

Menurut dr. Indra, dari beberapa aspek pelayanan yang telah dibuat telah tergambar dari beberapa indikator. Diantaranya, rasio jumlah Puskesmas dan Pustu naik dari 0,31 menjadi 0,33 per satuan penduduk.

Kemudian, angka harapan hidup juga naik dari 71,30 persen menjadi 71,57 persen. Kenaikan itu juga dibarengi dengan persentase rumah tangga ber PHBS, naik dari 43,8 persen menjadi 80,6 persen, serta persentase penduduk memiliki jaminan kesehatan dari 66,7 persen menjadi 84 persen.

“Begitu juga terhadap kematian ibu melahirkan. Turun dari 169,9 menjadi 93,6 per 100.000 kelahiran,” ulasnya. (Finand)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *