Puluhan Tahun tak Beroperasi, MTs Muhammadiyah Sitalang Kembali Dibuka

  • Bagikan

Ampek Nagari, AMC – Masyarakat Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam menghidupkan kembali MTs Muhammadiyah, yang telah puluhan tahun tidak beroperasi.

Upaya ini dilakukan masyarakat bersama Pengurus Muhammadiyah Agam, yang diresmikan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Sabtu (25/1).

Pengurus MTs Muhammadiyah, Yoserizal menjelaskan bahwa MTs ini telah berdiri sejak 1967, dan memiliki siswa yang cukup banyak berasal dari anak Nagari Sitalang dan sekitarnya. Bahkan saat itu perekonomian masyarakat Sitalang sedang membaik.

Seiring berkembangnya zaman, Nagari Sitalang dilanda musim paceklik dan mengakibatkan popularitas MTs ini berangsur-angsur redup. Sehingga akhir 1990, proses belajar mengajar di sekolah itu pun mati total.

“Namun 30 September 2019 warga Sitalang bersama pengurus Muhammadiyah Kabupaten Agam, ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali pendidikan berbasis agama Islam di nagari ini,” ujarnya.

Sehingga ia mengharapkan ke depan dengan telah diresmikan kembali MTs ini, dapat mewujudkan generasi Sitalang yang bertaqwa, terampil, cerdas dan berakhlakul karimah.

Bahkan sekolah ini pun sudah menerima siswa baru tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 15 orang. Sedangkan MTs baru memiliki empat ruangan, tiga untuk lokal dan satu ruang kepala sekolah, guru dan tata usaha.

Untuk itu, Yoserizal mengharapkan DPRD baik di Agam maupun Sumbar dan pemerintah untuk dapat membantu penambahan ruangan, supaya lebih banyak menampung anak untuk bersekolah di MTs ini.

“Ini mengingat Sitalang cukup jauh dari pusat kota bagi anak yang bersekolah, sehingga MTs salah satu alternatif bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan tingkat sekolah menengah,” sebutnya.

Menyikapi hal ini, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno akan berupaya bersama DPRD untuk memperjuangkan apa yang bisa dibantu untuk MTs tersebut. Karena selain mengejar kualitas, juga harus diperhatikan kuantitas supaya tidak ada anak yang putus sekolah.

“Dengan begitu, tentu sitalang tidak jauh tertinggal dari nagari lain baik di Agam maupun Sumbar dalam segi pendidikan,” ulasnya. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *