Wabup Agam: Sinergi dan Kolaborasi Penanganan Stunting

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Wakil bupati Agam, Irwan Fikri, SH, Dt. Parpatiah, selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Agam menjadi narasumber dalam rapat konsolidasi percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Agam di Balairung rumah Dinas Bupati dan Wakil Bupati Agam, Lubuk Basung (03/10).

Irwan Fikri dalam paparannya mengatakan, penyebab stunting tidak hanya melalui bidang kesehatan melainkan terdapat di berbagai multisektor.

“Masalah ini tak hanya berada pada kesehatan namun juga berbagai macam sektor,” Ujar Irwan Fikri.

Ditambahkannya, Pemkab Agam terus menggenjot percepatan perbaikan gizi masyarakat dalam rangka mendukung program nasional untuk mewujudkan SDM unggul dan berkualitas. Salah satunya yaitu melalui intervensi yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 72/2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%.

Wabup Agam menekankan, bahwa intervensi yang dapat dilakukan untuk mempercepat perbaikan gizi masyarakat khususnya dalam percepatan penurunan stunting yang harus dimulai dari hulu dengan pendekatan intervensi yang dimulai sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 0 -59 bulan.

Dikatakan juga hanya sedikit waktu yang dimiliki bagi OPD untuk menginventarisasi program/kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting dan menginput kedalam SIPD. Rencana program dan kegiatan yang selama ini diakomodir sebagian masih ada yang belum masuk kedalam dokumen rencana sehingga harus segera disesuaikan.

“Tidak banyak waktu yang dimiliki untuk menginventarisasi program dan kegiatan dalam mengenai stunting, masih banyak program dan kegiatan yang belum masuk dokumen rencana, dan harus disesuaikan,” katanya.

Maka dari itu, masyarakat diharapkan terus berperan aktif mempercepat penurunan angka kasus stunting (anak kerdil akibat kekurangan gizi kronis). Sebab, hal itu terbukti efektif menurunkan angka stunting yang masih ada sampai sekarang.

Diharapkan dukungan dari semua unsur dalam TPPS se – Kabupaten Agam dan lintas sektoral untuk dapat secara optimal melakukan pemutakhiran data keluarga berisiko Stunting.

“Kita berharap, kedepan penanganan stunting di Kabupaten Agam dapat dilakukan secara maksimal dengan sinergi dan kolaborasi antara OPD terkait, pro aktif bersama tenaga kesehatan di tingkat kecamatan dan Nagari serta para kader PKK, kader Posyandu, KB, dan lainnya dalam menghimpun, memverifikasi, menginput data stunting yang ada di wilayah masing-masing,” Pangkas Irwan Fikri. (Ikhsan)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *