Deretan Inovasi Penanganan Stunting di Agam, Dari Maceting Hingga Teman Ceting

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Sejak ditetapkan sebagai salah satu locus percepatan penurunan stunting pada 2020 lalu, Kabupaten Agam terus mengeluarkan terobosan.

Sejumlah inovasi dan kegiatan pendukung terus diorbitkan demi menekan kasus stunting di daerah itu.

Kepala Bapedda Kabupaten Agam, Endrimelson menyebutkan setidaknya ada tiga inovasi pemerintah daerah dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

“Program inovasi terkait stunting antara lain ada Maceting, Kelas Ibu Cemara dan Teman Ceting,” sebutnya saat rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Jumat (24/6).

Lebih lanjut dipaparkan, Mari Cegah Stunting (Maceting) merupakan inovasi yang menggiatkan dan mengukuhkan kerjasama lintas sektor dan lintas program.

Adapun kegiatan yang dilakukan Maceting antara lain menjalin kerjasama lintas sektor tekait penyediaan perlengkapan edukasi, alat antropometri dan makanan tambahan bagi ibu dan balita berisiko tinggi stunting.

Inovasi selanjutnya yakni Kelas Ibu Cerdas, Mahir dan Terampil (Kelas Ibu Cemara). Inovasi ini bertujuan memberikan pelatihan dan memberikan contoh serta duplikating dari peserta kelas. Lalu, transfer pengetahuan mengenai asupan makanan yang baik.

“Untuk Kelas Ibu Cemara ini, tahun 2020 sudah terbentuk delapan kelas, tahun 2021 sebanyak tujuh kelas,” sebut Endrimelson.

Kemudian Pertemuan Cegah Stunting (Teman Ceting). Inovasi ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yang memiliki balita.

Teman Ceting dilakukan dengan metode diskusi, ceramah atau penyampaian materi, tanya jawab dan praktikum.

Selain inovasi-inovasi itu sambungnya, pemerintah daerah juga melakukan sejumlah kegiatan lainnya untuk mendukung program penurunan angka stunting.

Kegiatan itu antara lain perjanjian kerjasama antara Disdukcapil dan instansi lainnya tentang pemanfaatan data untuk kebutuhan OPD yang bersentuhan dengan program penurunan stunting.

Pemakaian aplikasi Sistem Informasi Layanan Elektronik Terintegrasi Online (SILETON) yang bisa digunakan untuk mengirim data dan informasi seperti data kesehatan, sosial, KB, rumah sakit, PKK, dasawisma dan sebagainya.

“Kemudian pembentukan nagari statistik sebagai basis data statistik dan informasi digital, lalu penyebaran informasi program penurunan stunting melalui media elektronik,” katanya. (Depit)

  • Bagikan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *