Disparpora Agam Bakal Gelar 7 Pelatihan Kepariwisataan

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Untuk menambah kapasitas dan pengetahuan pengelolaan wisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam bakal menggelar serangkaian pelatihan kepariwisataan.

Kadisparpora Agam, Syatria melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata, Syukria menyebut, pihaknya bakal menggelar 7 rangkaian pelatihan tentang pengelolaan kapariwisataan.

“Tujuan utama kita dari tujuh pelatihan kepariwisataan yang akan digelar perdana pada 7 Juni mendatang adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan pengelolaan pariwisata di Kabupaten Agam,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/5).

7 rangkaian pelatihan itu, jelasnya, didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik. Total dana yang dialokasikan untuk rangkaian pelatihan itu mencapai Rp856 juta.

“Tahun kemaren, kita hanya mendapatkan 4 rangkain pelatihan, tahun ini Alhamdulillah mendapat 7 pelatihan,” ucapnya.

Lebih lanjut, pelatihan yang bakal digelar itu menyasar sejumlah pegiat wisata seperti, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), perangkat nagari, pengelola wisata dan pegiat kepariwisataan.

“Pelatihan ini direncanakan dua kali dalam sebulan, dengan peserta 40 orang untuk masing-masing tema pelatihan,” sebut Syukria.

Adapun tema dari 7 rangkaian pelatihan itu antara lain, pelatihan geowisata. Pelatihan ini dinilai perlu karena Agam mempunyai Geopark Ngarai Sianok dan Maninjau dengan 26 geosite.

“Harapan kita, di 26 geosite yang ada terdapat setidaknya masing-masing pemandu yang expert,” terangnya.

Selanjutnya, pelatihan mitigasi bencana, pasalnya, hampir sebagian besar destinasi wisata Agam berada di kawasan wisata alam, yang berpotensi terjadi bencana.

Pelatihan pengelolaan homestay, yang diharapkan nantinya para pemilik homestay dapat memberi penjelasan tentang beda homestay dan hotel.

“Kalau homestay konsepnya wisatawan menempati penginapan yang juga ditempati oleh warga, jadi fasilitasnya tidak seperti hotel. Jadi pemilik homestay diharapkan dapat memahami hal ini,” jelas Syukria lagi.

Pihaknya juga bakal menggelar pelatihan dengan tema pengelolaan desa wisata.

Pihaknya berharap setiap nagari bisa mengemas potensi wisata, dengan tidak hanya mengelola wisata saja, tapi juga ekonomi kreatif.

Pelatihan peningkatan inovasi dan higienis sajian kuliner. Pelatihan ini juga dinilai sangat perlu, agar ada perubahan terhadap penyajian, dan higienis sajiannya pun bisa terjaga.

Kemudian, pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran. Menurutnya, pengelola wisata kadang sibuk membangun bentuk fisik, namun lupa bagaimana pemasaran kepada calon wisatawan.

“Terakhir akan ada pelatihan digitalisasi, dimana tujuan akhir untuk branding, bagaimana orang langsung mengarah ke tempat kita dengan sedikit brand yang ditonjolkan,” tuturnya.

Ditambahkan, rangkaian pelatihan tersebut musti tuntas dilaksanakan menjelang Oktober 2021, karena dalam rentang waktu Oktober sampai Desember 2021 pihaknya dapat mengevaluasi pelatihan yang sudah diberikan. (Depit)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *