SMK, SMA dan SLB di Agam Siap Selenggarakan Sekolah Tatap Muka

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Wilayah I Disnas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Mardison menyatakan kesiapan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederjat dan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk menggelar sekolah tatap muka.

Hal itu disampaikan Mardison saat rapat persiapan sekolah tatap muka, Rabu (30/12) yang digelar di Ruang Rapat Bupati Agam.

“Sebanyak 26 SMA, 13 SMK dan 18 SLB di Agam secara prinsip sudah siap menggelar sekolah tatap muka,” ujarnya.

Diutarakan, sebelunya SMA di Kabupaten Agam sudah menggunakan metode luar jaringan (luring) dalam proses belajar mengajar. Metode tersebut diperuntukan bagi siswa yang terkendala dengan metode dalam jaringan (daring).

“SMA memang kami menggunakan metode luring dan daring sesuai letak geografif, bagi yang terkendala, di datangkan ke sekolah,” ucap Mardison.

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (SKB 4 Menteri), sekolah diperbolehkan melakukan tatap muka untuk mata pelajaran produktif, seperi mata pelajaran yang membutuhkan praktikum.

“Alhamdulillah tidak ada kasus baru Covid-19, karena kita menerapkan prokes yang ketat,” sebutnya.

Mardison mengungkapkan, pada Oktober 2020, pihaknya sudah merancang skenario pertemuan tatap muka, namun hal tersebut urung lantaran peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Agam.

Pihaknya menekankan metode pelaksanaan sesuai dengan instrumen yang ada dalam SKB 4 Menteri. Bahkan, untuk menghadapi sekolah tatap muka yang direncanakan awal Januari mendatangkan, pihaknya membentuk tim pemantauan sekolah tatap muka.

“Perlu kami jelaskan, dari 9 item yang ada di SKB 4 Menteri, sudah diatas 85 persen sekolah memenuhinya, artinya sekolah sudah sangat siap tatap muka,” terangnya lagi.

Ditambahkannya, sekolah diminta untuk membentuk tim terpadu tentang penerapan prokes Covid-19. Sekolah yang tidak patuh resikonya ditutup kembali.

“Perlu dibentuk gugus tugas satuan pendidikan, tugasnya mengurai kerumunan siswa. Sekolah diminta membuat SOP yang mengatur siswa mulai dari berangkat, di sekolah, hingga kembali ke rumah,” ujarnya. (Depit)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *