Mahasiswa KKN di Bukik Batabuah Gelar Donor Darah Massal

  • Bagikan

Canduang, AMC – Gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Sumatera Barat, yang melaksanakan KKN di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, menggelar donor darah massal, Sabtu (25/7)

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini digelar bekerjasama dengan lembaga nagari dan PMI Kota Bukittinggi.

Aksi sosial ini dibuka langsung oleh Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat, Aristo Munandar, dihadiri Camat Canduang, Fauzi, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus dan lainnya.

Camat Canduang, Fauzi menyebutkan, keinginan masyarakat untuk mengikuti donor darah ini cukup tinggi, yang dibuktikan dari jumlah pendaftaran mencapai 100 orang lebih. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, darah baru bisa terkumpul sebanyak 37 kantong.

Hal ini, ulasnya, mengingat kondisi tubuh masyarakat yang tidak memungkinkan untuk diambil darah, sebab mendonorkan darah badan harus dalam keadaan fit, tekanan darah normal, tidak memiliki riwayat penyakit dan lainnya.

“Kegiatan ini rencananya juga kita laksanakan di Lasi dan Canduang Koto Laweh, tapi kita susun jadwalnya dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan, donor darah ini merupakan salah satu kegiatan mahasiswa KKN yang didukung oleh pemerintah nagari dan lembaga nagari.

Melalui kegiatan ini, ulasnya, Bukik Batabuah sudah memiliki stok darah di PMI yang bisa digunakan kalau ada nanti masyarakat yang membutuhkannya. Diharapkannya masyarakat Bukik Batabuah diprioritaskan, karena tabungan darahnya sudah ada di PMI.

“Bagi yang belum bisa donor darah hari ini, beberapa hari ke depan masyarakat akan mendatangi langsung PMI Bukittinggi untuk mendonorkan darahnya,” imbuhnya

Menurut Firdaus, donor darah sifatnya berkelanjutan seiring dengan sudah adanya Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) di Bukik Batabuah, sehingga melalui kegiatan ini akan dibentuk kepengurusannya berbasis kaum.

“Saat akan donor darah dicatat suku, nama dan alamat pesertanya. Kemudian datanya diserahkan kepada kepala kaum, supaya dapat diketahui siapa saja anak kemenakannya yang menjadi pendonor aktif,” imbuhnya.

Dengan begitu, jika nanti ada dunsanak di kaum yang membutuhkan darah, kepala kaum tinggal menghubungi anak kemenakannya yang jadi pendonor aktif tersebut.

“Kita akan bekerjasama dengan PMI Bukittinggi, Agam dan provinsi secara berkelanjutan. Karena PMI selain membidangi donor darah, ada peran lain yang dapat disinergikan untuk membangun nagari,” ulasnya. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *