AMCnews.co.id — Pemerintah Kabupaten Agam, mencatat lima tahun terakhir terjadi 445 kebakaran. Dari jumlah tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak delapan orang dan kerugian material sekitar Rp74,1 miliar.
Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri mengatakan, secara masif Pemkab Agam berusaha semaksimal mungkin meminimalisir kerugian itu. Bahkan secara bertahap akan dipenuhi armada yang kurang memadai dan personil tidak memenuhi standar pelayanan.
“Dengan besarnya kerugian material dan jatuhnya korban jiwa diakibatkan kejadian itu, Pemkab Agam telah bentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) di setiap nagari,” ujar Indra Catri saat jadi Irup upacara peringatan HUT Damkar ke-100, Satpol PP ke-69 dan Satlinmas ke-57, di lapangan IPDN Baso, Kamis (4/4).
Dikatakan, untuk tahap awal telah terbentuk 10 Satlakar yang tersebar dibeberapa kecamatan. Personilnya adalah orang miliki jiwa kemanusiaan yang tinggi dan telah dibekali dengan pengetahuan, keterampilan dasar tentang penanggulangan dini bahaya kebakaran serta pertolongan pertama terhadap korban jiwa.
“Terimakasih pada personil Satlakar yang telah berbaur dengan masyarakat, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat dan menghargai tugas kemanusiaan yang dilaksanakan Satlakar tersebut.
“Agam wilayahnya luas dan memiliki potensi terhadap banyak jenis bencana, tanpa bantuan Damkar dan Satlakar sulit untuk menangani kejadian bencana itu, terutama bencana kebakaran. Kedepan kita akan perbanyak dan perluas keberadaan Satlakar tersebut,” katanya.
Bupati ingatkan ASN di lingkungan Pemkab Agam untuk mengajak masyarakat melengkapi bangunan dengan racun api, meningkatkan kesiapsiagaan, memeriksa instalasi listrik dan resiko lainnya yang dapat menimbulkan percikan api.
Menurut bupati, banyak rumah dibangun 30 hingga 40 tahun lalu, yang instalasi listriknya tidak dicek secara berkala, sehingga dapat menimbulkan kebakaran akibat instalasi listrik tidak memadai.
Terakhir Bupati juga berpesan agar masyarakat ikut menjaga sarana akses jalan, dengan tidak membangun tanggul yang dapat menghambat akses penyelamatan dan penanggulangan bencana.
“Kita harapkan masyarakat tidak bangun tanggul di jalan supaya armada damkar tidak sulit melewatinya untuk berikan bantuan apabila terjadi kebakaran,” ujarnya berharap. (AMC05)