Agam Dukung Gerakan Tanam Serentak Jagung dan Kedelai

  • Bagikan

AMCNews.co.id Pemkab Agam mendukung peningkatan produksi kedelai dalam negeri tahun 2018 yang merupakan program pemerintah pusat melalui gerakan tanam serentak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Isman Imran, kepada AMCNews.co.id, Senin (12/11) di Lubuk Basung, mengatakan Pemkab Agam menyiapkan lahan seluas 200 hektar lebih yang terhampar di tiga kecamatan, yaitu Lubuk Basung, Ampek Nagari dan Palembayan.

Penanaman perdana jagung dan kedelai itu dilaksanakan pada 21 November 2018, di Kecamatan Ampek Nagari.

“Rencananya akan dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar bersama Dirjen dari Kementerian Pertanian dan Bupati Agam bersama para petani,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan tanam serentak jagung dan kedelai tersebut dapat memberikan semangat baru bagi petani dalam memberhasikan program tanam jagung-kedelai di Agam, karena pemerintah telah menyiapkan benih termasuk tenaga pendamping.

Meskipun Kabupaten Agam bukan sentra kedelai, Ia akan mencoba menanam kedelai dengan jangung secara tumpang sari dengan dibantu teknologi, tanpa mengurangi luas tanam jagung.

“Mudah-mudahan produksifitas kedelai bisa kita tingkatkan,” harapnya.

Lebih lanjut, Isman Imran, menjelaskan, tumpang sari merupakan salah satu strategi budidaya tanaman kedelai agar tetap berproduktivitas tinggi.

Secara tradisional tumpang sari digunakan untuk meningkatkan diversivitas produk tanaman dan stabilitas hasil tanaman.

Keuntungan penanaman secara tumpang sari, menurutnya, antara lain dapat memudahkan pemeliharaan, mengurangi risiko kegagalan panen, meningkatkan produktivitas lahan, lebih efisien tenaga dan waktu, hemat dalam pemakaian sarana produksi, dan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan lahan.

“Untuk mewujudkan swasembada jagung dan kedelai, cara tanam tumpang sari dapat dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Dalam tumpang sari kedelai dan jagung, tanaman kedelai sebaiknya lebih diperhatikan daripada jagung karena fisiknya lebih pendek sehingga lebih mengalami keterbatasan ruang hidup,” ujar Isman menjelaskan. (AMC06)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *