Tiku Selatan, Raih Predikat Nagari Terbaik se-Indonesia

  • Bagikan

AMCNews.co.id — Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, meraih predikat sebagai nagari dengan progres perkembangan Indeks Desa Membangun (IDM) desa/nagari terbaik tahun 2018 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Nagari Tiku selatan masuk daftar 100 desa/nagari terbaik se-Indonesia kategori mandiri tahun 2018 di peringkat ke-7.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Kabupaten Agam, Teddy Martha, didampingi Tenaga Ahli/Fasilitator Nagari Yuni, disela acara Jambore Kader PKK Berprestasi dan TTG tingkat Provinsi Sumbar, Senin (16/7) di Pantai Carocok Painan, menyebutkan, prestasi desa terbaik tersebut didasarkan pada Indeks Desa Membangun (IDM) sebagai indeks komposit dari kategori penilaian terhadap ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi atau lingkungan di nagari seluruh Indonesia.

Proses penilaiannya, menurut Teddy melalui kuesioner yang diutus pihak Kementerian Perumahan dan Permukiman RI ke seluruh nagari/desa se-Indonesia pada April 2018.

Tiga indeks itu telah diterjemahkan dalam program strategis di Kabupaten Agam di bawah kepemimpinan Bupati Indra Catri, yaitu Agam yang berkeadilan, inovatif, sejahtera, agamais yang beradat.

Perkembangan setiap nagari merupakan hal yang sangat penting. “Ini wujud dari komitmen dan konsistensi Bupati untuk selalu mengawal dan memantau perkembangan pemanfaatan dana desa/nagari yang ada di tiap nagari,” katanya.

“Terpenting, semakin meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat. Baik dari sisi ekonomi, sosial maupun ketahanan ekologi atau lingkungan,” ulas Teddy Martha.

Dari data yang dilansir Kemendes PDTT, 10 urutan desa terbaik nasional diantaranya, peringkat pertama, Desa Ngoroto (Jawa Timur), ke-dua, Desa Gondang (Jatim), ke-tiga, Desa Munggur (Jateng), ke-empat Desa Ngringo (Jateng), ke-empat Desa Sukosewu (Jatim), ke-enam Desa Kota Bani (Bengkulu), peringkat ke-tujuh Nagari Tiku Selatan (Kabupaten Agam), ke-delapan Desa Peliatan (Bali), ke-sembilan Desa Belik (Jateng, dan peringkat 10 ditempati Desa Jajar (Jatim).

Sepuluh desa terbaik dengan dasar IDM seluruhnya berstatus desa mandiri. Artinya, indeks ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi atau lingkungan desa tersebut memiliki nilai rata-rata di atas 81 atau 0,81.

Yang membanggakan, dari 100 desa/nagari versi Kemendes PDTT, Nagari Tiku Selatan Indeks Desa Membangun (IDM) dari 82 atau 0,82 naik menjadi 92 atau 0,92.

“Alhamdulillah, Nagari Tiku Selatan bisa mempertahankan IDM nya sebagai nagari mandiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Teddy menjelaskan, perkembangan status nagari di Kabupaten Agam dari tahun ke tahun mengalami lonjakan signifikan.

Tercatat, tahun 2016 nagari berstatus maju naik menjadi 27 nagari pada tahun 2017, nagari tertinggal berkurang pada 2017 menjadi 10 nagari dari 21 nagari pada 2016.

Sementara untuk status nagari berkembang 46 nagari pada 2016 menjadi 43 nagari 2017, dan untuk nagari berstatus mandiri, diantaranya Nagari Tiku Selatan dan Nagari Lubuk Basung.

Kenaikan status itu menunjukkan bahwa bahwa nagari-nagari tersebut berhasil dalam memanfaatkan dana desa yang tepat sasaran, seperti melaksanakan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

(AMC06)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *