Ketua PKK Agam Studi Tiru ke Kelompok Tani di Payakumbuh

  • Bagikan

Payakumbuh, AMC.- Dalam rangka mempererat kerja sama dan memperluas wawasan antar kelembagaan, Ketua TP-PKK Agam, Ny Merry Benni Warlis, bersama rombongan melaksanakan studi tiru ke Kota Payakumbuh, Rabu (18/6).

Kunjungan tersebut difokuskan pada dua lokasi, yakni Kelompok Tani Koba Jaya dan Balik Mayang.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Staf Ahli TP-PKK Agam Ny Maya Muhammad Iqbal, Ketua Pokja III TP-PKK Agam Wely Santi, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Agam Sari Mustika, Walinagari Lubuk Basung, serta unsur lembaga dan organisasi terkait lainnya.

Kunjungan ini disambut hangat oleh pengelola dan petani dari kedua kelompok tani yang menjadi tujuan studi tiru.

Salah satu titik kunjungan yakni ke Subterminal Agribisnis (STA) Koba Jaya, yang merupakan fasilitas penting dalam mendukung kegiatan agribisnis berbasis masyarakat.

“STA ini adalah fasilitas strategis yang dibangun untuk mendekatkan produsen, yaitu para petani, dengan pasar. Di sini dilakukan kegiatan sortasi, distribusi, hingga pemasaran hasil pertanian secara terorganisir,” terang Ny Merry.

Ia menambahkan, kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang tukar pengalaman untuk mengembangkan potensi pertanian lokal di Kabupaten Agam, khususnya melalui kelembagaan PKK dan kelompok tani di tingkat nagari.

Sementara itu, Ketua STA Koba Jaya, Wandi dalam diskusi tersebut mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim dari Kabupaten Agam.

Ia juga membeberkan kunci keberhasilan dalam mengelola STA, yakni membangun kepercayaan dengan para petani.

“Cara kami membangun kepercayaan satu sama lain adalah dengan membantu petani mendapatkan keuntungan maksimal. Kami membeli hasil panen dengan harga mendekati harga global dan mengambil margin keuntungan yang sangat kecil, hanya sekitar Rp500 per kilogram,” jelasnya.

Sebagai contoh, jika harga pasar untuk komoditas terong adalah Rp10.000 per kilogram, maka STA akan membeli dari petani seharga Rp9.500 dan menjual ke distributor dengan harga global.

“Dengan sistem seperti ini, petani merasa diuntungkan karena tidak dirugikan seperti saat menjual ke calo atau toke yang sering mengambil margin besar. STA hadir untuk memberikan nilai tambah bagi petani,” tambahnya.

Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan sinergi antara pemerintah nagari, dan kelompok tani dapat terus diperkuat demi kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Agam.

“Semoga, berbagai pembelajaran dan praktik baik dari Payakumbuh dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis kesejahteraan petani di Kabupaten Agam,” jelasnya.-
Penulis : Tori
Editor : Harmen

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *