Lubuk Basung, AMC.– Wakil Bupati Agam H. Muhammad Iqbal, SE,M.Com ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Inflasi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah di ruang rapat Bupati Agam, Senin,(10/3).
Rapat ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting diikuti oleh berbagai kepala di seluruh Indonesia.
Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian mengatakan, agenda utama rapat ini berfokus untuk membahas langkah- langkah konkret dalam mengantisipasi cuaca ekstrem dan pengendalian inflasi di daerah menjelang Idul Fitri 1446 H.
“Pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat selama periode tersebut menjadi fokus utama diskusi,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan perubahan Ideks Perkembangan Harga (IPH) pada Minggu ke-I Maret 2025 Kabupaten Agam termasuk ke dalam daftar 15 kabupaten/kota yang mengalami deflasi.
“Setiap ada daerah yang mengalami deflasi juga ada daerah yang terkena inflasi mesti menjadi perhatian bersama, untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar daerah yang mengalami inflasi dapat menjadi deflasi,” katanya.
Partisipasi aktif Wakil Bupati Agam dalam rapat ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan potensi inflasi selama perayaan Idul Fitri.
Langkah proaktif ini diharapkan dapat memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Kepala BNPB Letjen. TNI.Suharyanto, menyampaikan sebaran kejadian bencana alam periode 1 Januari-8 Maret 2025 mencapai 614 kejadian.
“Dari 614 kejadiannya sebanyak 421 bencana adalah banjir, 103 cuaca ekstrim, 58 tanah longsor, 25 karhutla dan gelombang pasang serta abrasi 3,” ujarnya.
Suharyanto menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk memperhatikan 8 langkah mitigasi dan kesiapsiagaan Bencana Hidrometerologi.
“Adapun langkah-langkah yakni, melakukan penetapan status siaga darurat, laksanakan apel kesiapsiagaan, periksa, siagakan dan gelar alat perangkat pendukung operasi kedaruratan,” tegasnya.
Selanjutnya, selalu perhatikan cuaca, melakukan pemantauan debit sungai, tinggi muka air ,tanggul-tanggul rawan jebol dan saluran drainase, jika air cenderung naik dan hujan tidak berhenti segera evakuasi masyarakat, segera distribusikan logistik dan tetapkan status tanggap darurat segera jika terjadi bencana.
“Bencana ini merupakan hal yang sangat sensitif yang memerlukan perhatian seksama dan bersama. Untuk itu, saya berharap menjelang hari raya Idul Fitri kita bisa bersama-sama memperhatikan segala kemungkinan sehingga kita dapat terhindar dari dampak bencana alam,” sebutnya.-
Penulis : Tori
Editor : Harmen