Ampek Angkek, AMC– Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Agam, Dr. Endrizal, SE, M.Si, yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat, membuka secara resmi sosialisasi persiapan relokasi masyarakat korban bencana di Kabupaten Agam di Aula SMKN 1 Ampek Angkek, Batu Taba,Selasa (22/10).
Dr. Endrizal menyampaikan program relokasi ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan solusi jangka panjang bagi warga yang terdampak bencana di wilayah Agam.
“Dalam hal ini, pemerintah tidak hanya menyediakan rumah tempat tinggal yang layak tapi juga support system perumahan dengan memenuhi prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman yang dibutuhkan seperti jaringan listrik, air minum, jalan lingkung, drainase, sistem persampahan dan lain-lain yang dibutuhkan sebagai komplek hunian yang tertata dan sehat,” ujar Dr. Endrizal.
Selanjutnya, Endrizal meminta kontribusi semua pihak sangat dibutuhkan dalam mendukung penghidupan masyarakat relokasi secara ekonomi dan sosial.
“Untuk itu diharapkan OPD lingkup ekonomi di kabupaten Agam dapat mengalokasikan program dukungan ekonomi masyarakat pasca relokasi. begitu juga opd di lingkungan pemerintah propinsi Sumatera Barat. Kami harap juga dapat memberikan dukungan program untuk membangkitkan usaha umkm yang akan menjadi cikal bakal kebangkitan ekonomi baru dan interpreneur handal di lokasi tersebut,”ungkapnya.
Sebagai narasumber utama, Dr. Endrizal menjelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah yang akan diambil dalam proses relokasi, termasuk penentuan lokasi yang aman dan layak huni, serta program dukungan yang akan diterima oleh masyarakat terdampak.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan relokasi yang sukses.
“Mudah-mudahan, sosialisasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif kepada bapak dan ibu terkait proses yang akan dilalui, sehingga bisa lebih tenang dan siap untuk pindah ke lokasi baru,”ujar Endrizal.
Disisi lain, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Agam menyampaikan, bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 80 KK yang terkena bencana 11 Mei 2024 lalu.
Dirincinya, 80 KK ini memiliki berbagai macam profesi diantaranya, petani 17 orang, wiraswasta 26, pedagang/penjahit 5, pengurus dan rumah tangga 15 orang.
“Selanjutnya, guru/pensiunan 5 orang, buruh harian lepas 6, sopir 2 dan tukang/seniman/bengkel 4 orang,”katanya.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang proses relokasi dan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan yang baru.
Pada kesempatan tersebut turut dihadiri pejabat daerah instansi terkait baik dari Pemda Agam dan Provinsi Sumatera Barat, camat dan walinagari terkait yang ikut serta memberikan masukan dalam diskusi terkait teknis pelaksanaan relokasi ini.
Agenda ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, dimana masyarakat dapat langsung menyampaikan pertanyaan dan kekhawatiran terkait rencana relokasi tersebut.-
Penulis : Tori
Editor : Harmen