Yogyakarta, AMC – Takmir atau pengurus Masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung menyambangi Masjid Jogokariyan. Kunjungan religi itu bertujuan mempelajari manajemen pengelolaan dan keuangan masjid yang mendunia itu.
Takmir Masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung, Zufren mengatakan kehadirannya di masjid yang dibangun pada 1966 itu dalam rangka mempelajari gambaran manajemen dan program masjid.
Menurutnya, manajemen masjid Jogokariyan sudah teruji. Selain itu, amaratul masjid tersebut mampu memberdayakan masyarakat sekitar dengan berbagai macam programnya.
“Setelah kami pelajari, rahasianya ada pada sebuah prinsip yang dipegang para takmir masjid dan masyarakat sekitar. Takmir masjid bukan sekadar mengurus masjid tapi juga melayani jamaah,” ujarnya, Kamis (29/12).
Dalam kunjungan religi yang juga diikuti Bupati Agam ini katanya lagi, takmir masjid Agung Nurul Falah Lubuk Basung juga mempelajar tata cara takmir setempat memanajemen keuangan masjid.
“Para pengurus masjid Jogokariyan ini benar-benar memanfaatkan keuangan masjid sesuai dengan program yang telah ditentukan sebelumnya. Ini patut kita tiru,” ungkapnya.
Ihwal kelihaian para pengurus masjid dalam merangkul masyarakat sekitar untuk memakmurkan masjid juga menuai pujian. Diakui Zufren, partisipasi masyarakat meramaikan masjid di daerah itu sangat tinggi.
“Kami mempelajari adanya hubungan timbal balik antara pengurus masjid dan masyarakat sekitar, ini yang kita akan coba bawa ke Agam,” katanya.
Diketahui, Masjid Jogokariyan adalah salah satu masjid bersejarah yang berada di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi masjid ini juga berdekatan dengan Pondok Pesantren Krapyak yang sama-sama memiliki nilai sejarah panjang, terutama jika dikaitkan dengan keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin Sultan Hamengkubuwono.
Penulis : Depit
Editor : Rezka/Harmen
