Sempat Terhenti, Bupati Agam Kembalikan Asa Masyitah Menjadi Seorang Sarjana

  • Bagikan

Manggopoh, AMC – Masyitah, Warga Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung sempat mengubur dalam-dalam impian menjadi seorang sarjana. Keterbatasan ekonomi membuatnya harus hijrah ke Kalimantan, guna membantu kebutuhan keluarga.

Namun, Selasa (19/4) siang, asa Masyitah untuk menyandang gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang kembali menggelora. Pasalnya, Masyitah bakal menerima beasiwa pendidikan dari Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM.

Informasi tersebut dibenarkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Rahmi Artati. Dikatakan, pihaknya bersama bupati telah menyambangi kediaman Masyitah guna menyampaikan kabar gembira tersebut.

Diceritakan, perkenalan Masyitah dengan orang nomor satu di Kabupaten Agam itu terbilang unik. Pasalnya, keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikan membuat ia memberanikan diri mengirim pesan singkat via Whatsapp ke bupati.

“Masyitah ini mahasiswa jurusan pertambangan UNP, karena keterbatasan dana membuatnya terpaksa berhenti. Lalu ia memutuskan bekerja ke Kalimantan, namun tak direstui orang tua. Alhasil Masyitah menceritakan keluh kesahnya ke bupati,” terang Rahmi.

Saat ini Masyitah masih berada di semester 4. Berdasarkan keterangan orang tuanya, Masyitah tergolong mahasiswa yang cerdas, pasalnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hingga semester 3 terbilang sangat memuaskan.

“Hal itulah membuat orang tua Masyitah tetap ingin putrinya itu melanjutkan kuliah. Barangkali doa ibundanya terkabul, melalui pak bupati,” sebutnya.

Bagi orang tuanya, Masyitah merupakan pucuk pengharapan keluarga yang diharapkan dapat mengangkat derajat keluarga. Alasan itulah yang membuat Masyitah membulatkan tekad melanjutkan kuliah.

Tekad bulat Masyitah seakan memberitahu bawah tidak ada yang bisa menghentikan mimpinya. Tekad itu pulalah yang membuat dirinya memberanikan diri meminta bantuan BAZNAS Agam, guna mengongkosinya pulang dari Kalimantan.

“Alhasil, salah satu pegawai Baznas membukakan jalan bagi Masyitah untuk menghubungi bupati yang memang dikenal berjiwa dermawan, apalagi menyangkut persoalan pendidikan,” ungkapnya.

Tidak hanya kembali dikuliahkan, bupati yang akrab disapa AWR juga bersedia menjadi orang tua angkat bagi Masyitah. Bahkan, bupati membelikan tiket Kalimantan-Kabupaten Agam untuk Masyitah.

Diungkapkan Rahmi, kedatangan Bupati AWR dikediaman Masyitah disambut haru Masyitah, ibu beserta adik-adiknya. Bahkan salah seorang adik Masyitah menangis haru karena tak menyangka kakaknya diangkat bupati menjadi anak asuh

“Jika dilihat Kondisi, memang keluarga Masyitah hidup dengan segala kekurangan, ibunya berstatus janda setelah suami meninggal 2018 silam,” ungkapnya. (Tim)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *