32 Orang Warga Binaan Lapas Klas IIB Lubuk Basung Ikuti Pelatihan Kemandirian

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Bupati Agam diwakilkan Asisten III Setda Agam, Junaidi, membuka pelatihan kemandirian bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Basung, Senin (12/7).

Kalapas kelas IIB Lubuk Basung, Suroto mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan dan menambah keterampilan, kreativitas, sekaligus semangat bagi warga binaan Lapas Klas IIB Lubuk Basung, sehingga dapat menjadi bekal saat sudah kembali ke masyarakat nanti.

Dikatakan, pada pelatihan tersebut, ada 2 paket sub kejuruan yang diberikan kepada warga binaan, yaitu pengelasan 2F dan mobiler, kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Agam.

“Pelatihan ini digelar selama 23 hari, mulai dari 12 Juli sampai 7 Agustus 2021, yang berlokasi di Lapas Klas IIB Lubuk Basung, dengan jumlah peserta sebanyak 32 orang, untuk masing-masing sub kejuruan, berjumlah 16 orang,” jelasnya.

Ditargetkan, dalam kurun waktu satu tahun, pihaknya berencana akan menggelar sebanyak 4 paket pelatihan untuk warga binaan, dengan total peserta mengikuti pelatihan sebanyak 20 persen dari jumlah warga binaan Lapas Klas IIB, yaitu lebih kurang sebanyak 70 orang.

“Namun, sampai saat ini, jumlah pelatihan yang sudah dilakukan sebanyak 3 paket, sudah termasuk dengan pelatihan yang dilakukan saat sekarang ini,” jelasnya

Suroto berharap, dengan adanya pelatihan ini, warga binaan setelah habis masa tahanannya, dapat membuka usaha secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain, sehingga dapat membantu perekonomiannya.

Sementara itu, Bupati Agam, diwakili Asisten II Setda Agam, Junaidi, memberikan apresiasi atas dilaksanakannya pelatihan keterampilan mandiri untuk warga binaan.

“Semoga peserta pelatihan ini, dapat mengikutinya dengan baik, sehingga kemampuan dan pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat dan berguna di masa yang akan datang,” harapnya.

Dikatakan, pelatihan ini juga merupakan wujud dan komitmen dari Pemkab Agam, melalui UPT BLK Kabupaten Agam, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan inovatif.

“Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menjadikan pelatihan ini menjadi pilihan ekonomi dengan berwirausaha atau membentuk kelompok kerja, untuk mengembangkan keterampilan dan keahliannya setelah habisnya masa tahanannya,” ujarnya. (HR)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *