Pandemi Covid-19, Indra Catri : Dunia Pendidikan Perlu Inovasi Sistem Pembelajaran

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri menyebutkan, dimasa pandemi Covid-19, khusus dunia pendidikan perlu dibuat dan dicari metode serta inovasi sistem pembelajaran baru.

“Walaupun sistem tatap muka di kelas belum bisa diterapkan, pembelajaran secara daring dan luring bisa menjadi solusinya,” ujar Indra Catri saat membuka Minang Diaspora Network-Global secara virtual di ruang rapat Bupati Agam, Minggu (16/8).

Daring dan luring dilaksanakan dengan banyak varian, sehingga diperlukan peran aktif dari pemerintah, institusi pendidikan, guru, siswa dan orang tua, bahkan seluruh lapisan masyarakat.

Indra Catri mengapresiasi Minang Diaspora Network- Global, yang hari ini telah menyiapkan seri pelatihan daring untuk guru di Sumatera Barat.

“Kita berharap melalui pelatihan ini guru di Sumbar dapat menjaga mutu pembelajaran daring, minimal sama dengan pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.

Luar biasanya, kata Bupati Agam ini, seri pelatihan merupakan buah dari kerjasama yang apik antara Pemprov Sumbar, UNP serta berbagai universitas terkait lainnya dalam dan luar negeri.

Ia merasa kegiatan ini sangat tepat dalam membantu mengatasi persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Sumatera Barat, karena perkembangan Covid-19 hampir seluruh kabupaten/kota di Sumbar belum menunjukkan kurva penurunan.

Sebagai contoh, ulasnya, di Kabupaten Agam awalnya menunjukkan perkembangan relatif baik yang berada pada zona kuning, yang sempat merencanakan kegiatan pembelajaran tatap muka.

“Beberapa hari menjelang pelaksanaan kegiatan itu, angka Covid-19 kembali naik dan hingga kini pembelajaran masih jarak jauh dengan cara daring dan luring,” terangnya.

Sejak diberlakukan PSBB hingga situasi new normal, Pemkab Agam tetap konsisten mempertahankan standar protokol kesehatan sebagaimana yang ditetapkan WHO.

Khusus bidang pendidikan, Pemkab Agam mengeluarkan berbagai kebijakan belajar dari rumah melalui daring dan luring.

“Kebijakan ini dilaksanakan untuk memberikan pelajaran yang berkualitas bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan,” jelasnya. (t_m).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *