AMCNews.co.id Pemkab Agam sudah meraih lima kali penghargaan camat terbaik satu, tingkat Provinsi Sumbar, sejak tahun 2011, 2012, 2013, 2015 dan tahun 2018.
Masing-masing camat yang meraih penghargaan terbaik satu yaitu, Camat Candung, Monisfar, tahun 2011, Camat Baso I Putu Venda Tahun 2012, Camat Ampek Angkek Endrizal tahun 2013, Camat IV Koto Rahmi Artati pada 2015 dan camat terbaik tahun 2018, diraih Camat Tanjung Raya, Handria Asmi.
Prestasi ini diraih berkat kepiawaian dan kejelian bupati dalam memilih ASN dengan latar belakang sekolah ilmu pemerintahan untuk posisi camat yang sesuai dengan kultur daerahnya.
Dari lima camat terbaik itu, dua diantaranya dipromosikan menjadi Kepala Dinas Perhubungan di Kota Padang Panjang, yaitu I Putu Venda, dan Endrizal sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang.
Sejak kepemimpinan bupati pada periode ke-dua, 2016-2021, berpasangan dengan Trinda Farhan Satria, Ia kembali merubah formasi yaitu meletakkan camat seorang “anak muda”, dengan usia rata-rata 35-40 tahun.
Bupati Agam melalui Kabag Humas, Helton, Senin (12/11) di Lubuk Basung, menyebutkan, tujuan diletakkan anak muda pada posisi camat, dilatarbelakangi oleh kebutuhan perubahan zaman yang menuntut agar cepat melakukan akselerasi pembangunan di kecamatan.
“Karena kalau muda, mereka tentu akan lebih energik dalam bekerja,” ujar mantan camat itu.
Menempatkan camat muda, sempat diragukan oleh beberapa kalangan masyarakat, karena menganggap belum berpengalaman.
Namun, keraguan itu ditepis “mentah-mentah” oleh Handria Asmi, Camat Tanjung Raya.
Dari pengakuan salah seorang tokoh masyarakat Maninjau, Mangkuto Sati, saat penilaian kompetensi camat tingkat provinsi Sumbar pada 1 Oktober 2018, di Maninjau, menyatakan, bahwa pria kelahiran 1982 itu sempat diragukan kepiawaiannya sebagai camat muda di daerah salingka danau Maninjau, karena akan memimpin dengan budaya kultur masyarakat yang kompleks.
“Kita sempat meragukan kepiawaiannya, karena masih muda. Namun, tidak cukup waktu lama ternyata Ia mampu menyesuaikan diri dalam menghadapi tipikal masyarakat Maninjau.
Dia dianggap mampu menggandeng sejumlah tokoh masyarakat dan agama, untuk sama-sama membangun Tanjung Raya.
Sehingga, suasana damai dan sejuk terus terjaga. Tak sampai di situ, dia juga dinilai berhasil dalam membangun sinergisitas antara instansi pemerintah dengan BUMN/BUMD.
Secara terpisah, Camat Tanjung Raya Handria Asmi, saat dikonfirmasi AMCNews.co.id, via ponsel, mengatakan, ada 5 kunci keunggulan inovasi yang menjadi spesifikasi di Kecamatan Tanjung Raya, yaitu inovasi calon pengantin menanam (pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan Agam Menyemai) teropong nagari (pengawalan dan sistem pelapiran dana desa), graha wijaya Maninjau lestari (pengawalan dan sistem pelaporan dana desa), satu sentuhan satu pelayanan dan minggu lansia (kunjungan rutin ke masyarakat).
“Selain pelayanan cepat, yang tidak bisa dilupakan adalah kualitasnya pelayanan. Kualitas harus tetap terdepan.
Prestasi ini tak akan membuat saya berhenti berinovasi. Ke depan, saya sudah menyiapkan beberapa langkah-langkah inovasi yang tujuannya meningkatkan pelayanan dan ikut mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Atas penghargaan tersebut, dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Agam, khususnya Tanjung Raya.
Ungkapan khusus itu disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Agam, Sekretaris Daerah, Asissten dan jajaran kepala OPD, yang selalu membimbing dan membina sehingga bisa meraih prestasi yang membanggakan itu.
” Khusus kepada seluruh jajaran Kecamatan Tanjung Raya. Karena tanpa dukungan mereka, semua program atau inovasi yang ingin dibuat tidak akan jalan, keberhasilan ini tentu diraih karena adanya kerja sama yang baik,” jelasnya. (AMC06)