Beruang Madu di Kuok Tigo Koto Diperkirakan Sudah Kembali ke Hutan Lindung

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Beruang Madu (Helarctos Malayanus) yang sempat dilihat warga di kawasan Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur diperkirakan sudah berada di kawasan hutan lindung.

Hal itu disampaikan, Pengendali Ekosistem Hewan (PEH) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra kepada AMCNews, Rabu (21/10).

Dikatakan Ade, setelah dilakukan pemantauan di lokasi dimana beruang itu terlihat, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kemunculan beruang di dekat pemukiman warga.

“Diperkirakan sudah kembali ke hutan lindung di dekat lokasi itu,” ujar Ade.

Ade mempertegas, kemunculan beruang itu bukan berada di jalan lintas Kelok 35. Tapi, kata Ade, untuk menuju ke Kuok Tigo Koto jalannya berada di Kelok 35.

Dalam penelitian yang dilakukan pihaknya, Beruang Madu tersebut diperkirakan melintas dari hutan lindung di Lawang melalui Kubuak, kemudian melintas ke arah Kuok Tigo Koto.

“Berkemungkinan akan ke Ambun Pagi,” katanya.

Disebutkan Ade, di Kabupaten Agam, habitat beruang madu tersebar di kawasan hutan lindung, cagar alam, dan Taman Wisata Alam (TWA).

Sebelumnya, masyarakat Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam sempat cemas dengan kemunculan seekor Beruang Madu yang kerap terlihat di pemukiman warga.

Bahkan salah seorang masyarakat sempat merekam kemunculan hewan buas tersebut dan menjadi viral di media sosial.

“Dari keterangannya video tersebut diambil salah seorang warga di Kelok 35 Bareco, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak 2 minggu yang lalu,” kata Ade.

Pihaknya meyakini hewan yang dilindungi Undang- undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem tersebut hanya melintas dan keluar dari hutan lindung dengan jarak satu kilometer dari lokasi.

Setelah diidentifikasi di lapangan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda keberadaan beruang madu baik berupa jejak kaki, bekas cakaran atau tanda-tanda lainnya.

“Namun, kita mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati saat berada di kebun,” ujarnya Ade. (Depit)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *