Takbir Berkumandang, Ribuan Santri DDS Ikuti Apel Akbar dan Pawai Ta’aruf Tahun Baru Islam

  • Bagikan

AMCnews.co.id — Takbir berkumandang menghiasi pagi yang cerah pada hari pertama tahun baru hijriyah, saat akan dimulainya apel akbar dan pawai didikan subuh dalam rangka syi’ar tahun baru Islam 1 Muharram 1441 hijriyah, di halaman kantor Bupati Agam, Minggu (1/9).

Kegiatan ini diikuti ribuan santri didikan subuh yang tergabung di seluruh kecamatan di Agam. Khusus Lubuk Basung, diikuti seluruh TPA/TPQ dan peserta khatam Al-Qur’an Nagari Lubuk Basung.

Bupati Agam, diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto bertindak selaku pembina apel sekaligus melepas peserta pawai dengan menempuh rute, star di halaman kantor Bupati Agam, Simpang Tiga Bundaran, Simpang Lapau Talang, Simpang Empat Tangah dan finis di Masjid Agung Nurul Fallah.

Sekda Agam, Martias Wanto mengatakan, Pemkab Agam sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada PHBI dan panitia penyelenggara, serta segenap tokoh masyarakat yang telah menyelenggarakan kegiatakan ini. Apel dan pawai merupakan penutup penyelenggaraan peringatan tahun baru Islam yang sudah digelar sejak, Sabtu (31/8) sore.

Menurut Sekda, penyambutan tahun baru Islam tingkat kabupaten kali ini sangat luar biasa yang dilaksanakan secara besar-besaran. Tidak hanya di kabupaten, rata-rata seluruh kecamatan dan nagari juga ikut menyemarakkannya.

“Kepada santri diingatkan bahwa saat ini kita merayakan tahun baru Islam 1 Muharram 1441 hijriyah, bukan tahun baru masehi. Kedepan Insya Allah akan dilaksanakan lagi dan lebih baik dari sekarang,” imbuhnya yang juga selaku Ketua PHBI Agam.

Sekda meminta momen ini dijadikan ajang menuju ke arah lebih baik, dengan cara meningkatkan aktivitas hafalan Al-Qur’an serta memahami kandungannya lebih dalam lagi, serta memperbanyak kegiatan keagamaan supaya menjadi umat yang berilmu pengetahuan dan berakhlakul kharimah.

“Kepada orang tua dan guru TPA bekali anak dengan keterampilan budaya yang dimiliki sebagai warisan pusako seperti silek dan lainnya. Dekatkan sasaran silek dengan surau, supaya nilai filosofi silek lahianyo mancari kawan, batinnyo mancari tuhan dapat dipahami anak,” pungkasnya. (AMC05)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *