Pemkab Agam dan Pemko Makassar MoU Bidang UKM dan Kepariwisataan

  • Bagikan

AMCNews.co.id. Semangat untuk mendorong pengembangan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Agam, melalui Dinas Perindagkop dan UMKM menggelar temu usaha kemitraan dengan para pelaku usaha dan perantau Agam di Makassar Sulsel, Sabtu, (17/11) di Hotel Novotel Makassar.

Gelar temu usaha sehari itu, ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkab Agam dan Pemko Makassar yang ditandatangani oleh Bupati Agam Indra Catri dan Walikota Makassar diwakili Kadis Perdagangan, Yasir.

Kemudian ditindaklanjuti melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dibidang kepariwisataan, oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Agam dengan Kepala Dinas Parisiwata Makassar, serta penandatangan kerjasama dibidang UMKM, antara Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Agam dan Perindag Makassar.

Pertemuan itu merupakan rangkaian kegiatan Sumbar Expo 2018 yang diselenggarakan oleh Pemprov.Sumbar, di Kota Makassar, selama 15-18 November 2018.

Hadir juga pada kesempatan itu, Kepala DPMPTSP Makassar, Andi Bukhti, Ketua IKM Sapayuang Sulsel dan Sulbar, Saukhi, dan Ketua Perwakilan Perantau Agam, Mukhlis serta 90 orang pelaku usaha Makassar dan perantau.

Dari Pemkab Agam, dihadiri Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Jetson, Kepala Dinas Pertanian Isman Imran dan Kabag Kesra Syatria.

Bupati Agam Indra Catri, saat membuka acara tersebut, mengatakan, peran UKM selama ini telah terbukti dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Makanya, pemerintah Kabupaten Agam terus berupaya menumbuhkan sektor rill terutama sektor UKM agar produknya mampu bersaing di era yang semakin maju.

“Banyak potensi yang kita miliki yang belum tergarap maksimal. Seperti kerajinan UKM, belum terpromosikan secara optimal, maka melalui temu usaha dan perjanjian kerjasama kemitraan dengan Pemko Makassar bisa mengasilkan keuntungan diantara kedua pihak,” pinta bupati.

Selain sektor kerajinan UKM, potensi lainnya seperti pertanian, perkebunan, pariwisata dan kuliner juga menjadi icon utama bagi Pemerintah Kabupaten Agam untuk menggarapnya.

Bupati menilai, mitra kerja sangat penting guna mendorong kemajuan pengembangan potensi daerah, karena tanpa adanya kerjasama antar pengusaha, pemerintah dan perbankan, maka akan mengalami kendala, terutama dalam permodalan.

Melalui temu usaha kemitraan ini, bupati berharap ada rumusan yang konkrit terkait upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sektor UKM, kepariwisataan baik dari sisi permodalan, promosi, maupun pasar produk UKM.

“Pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan partisipasi dan dukungan seluruh stake holder untuk mengembangkan sektor UKM,” tutur bupati.

Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Yasir, berharap setelah perjanjian kerjasama dilakukan, bisa membangun hubungan yang lebih erat lagi antara Makassar dan Kabupaten Agam.

“Sumbar tidak asing lagi bagi masyarakat Sulsel khususnya birokrat di Pemko Makassar, karena kita serong melakukan kunjungan kerja. Belum lagi banyak kesamaan kultur masyarakat Makassar dan Minang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pembangunan di Makassar berawal dari pergerakan industri mikro menengah (IKM) yang digerakkan oleh pelaku usaha.

“Sehingga PAD kita tahun ini sebesar 900 miliar dari 3,6 triliun dana APBD,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP-Naker Agam, Fatimah, mengatakan, temu usaha kemitraan ini merupakan bagian dari salah satu tugas di Bidang Penanaman Modal, yakni mendorong terbentuknya kerjasama kemitraan.

“Melalui pertemuan ini, kami ingin maksimalkan tugas bidang penanaman modal untuk membina para pelaku UKM melalui kerjasama kemitraan dengan tujuan mendorong semakin berkembangnya UKM di Agam,” jelasnya.

Ketua Ikatan Keluarga Minang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Saukhi mengatakan perantau Minang di Sulsel dan Sulsel mayoritas sebagai pelaku usaha dan pedagang, yang sudah membaur puluhan tahun.

” Alhamdulillah perantau di Agam disini sukses. Untuk itu, besar harapan kami, kalau ada rezeki bantu dunsanak kita dikampung.
Setidaknya mengajak investor untuk menanam modal di Kabupaten Agam,” ujarnya.

Dijelaskan ,IKM Sepayung sudah memiliki areal tanah untuk pemakaman orang minang, serta bangunan mess yang ditujukan untuk anak kemenakan yang sekolah atau kuliah di Makassar.

“Kita juga menggelar kegiatan pengajian dan bakti sosial antar perantau Minang,” tuturnya.
(AMC06)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *