AMCNews.co.id — Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Fauzan Hutasuhut mengatakan, menurunnya rasa kecintaan dan hormat terhadap Bahasa Indonesia, disebabkan kurang maksimalnya penggunaan Bahasa Indonesia di media luar ruang di masyarakat.
“Fenomena ini berkembang secara luas di ruang publik. Masyarakat lebih merasa bangga menggunakan bahasa asing, atau bahasa kekinian yang penyampaiannya terkadang kurang efektif dan tepat,” ujar Fauzan Hutasuhut, saat membuka acara penyuluhan Bahasa Indonesia Media Luar Ruang tingkat Kabupaten Agam, di aula Bappeda Agam, Senin (18/11/19).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumbar itu bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam. Peserta pada penyuluhan itu berasal dari insan pers, pemuda-pemudi utusan SMA sederajat di Lubuk Basung, OPD terkait serta lembaga vertikal lainnya. Hadir sebagai narasumber yaitu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumbar, Dwi Sutana.
Untuk komunikasi dan informasi dalam situasi informal atau kondisi tidak resmi, mungkin hal tersebut tidak menjadi permasalahan. Namun, terang Fauzan, di situasi atau kondisi tertentu seperti situasi formal maka sangat diperlukan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam pengamatannya, bahwa bahasa Indonesia yang digunakan masih banyak yang belum sesuai dengan kaidah bahasa yang ada. Masih banyak digunakan bahasa di luar bahasa Indonesia. Misalnya penggunaan bahasa asing atau penggunaan bahasa yang lainnya, termasuk bahasa daerah.
Termasuk penggunaan bahasa yang tertuang dalam iklan sudah seharusnya dipenuhi kaidahnya sesuai tata bahasa yang berlaku, karena media luar ruang berisi informasi.
“Sudah semestinya disampaikan dengan bahasa yang baik, benar, menarik, sehingga pesannya tersampaikan pada masyarakat,” terang Fauzan menjelaskan.
Untuk itu, penyuluhan yang diselenggarakan saat ini akan memberikan informasi tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan maupun tulisan dalam bentuk media luar ruang.
“Terimakasih kepada Balai Bahasa Sumbar yang telah bersedia menyelenggarakan acara bermanfaat ini. Kita berharap tiga hari pelatihan (18 sampai 20 November) ini peserta khususnya kaum milenial bisa mensosialisasikannya kepada teman-temannya di sekolah,” pintanya. (AMC06)