Agam, AMC. – Mengingat berakhirnya tanggap darurat banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Agam membahas langkah strategis dalam pemulihan pasca bencana.
Hal ini dibahas dalam rapat evaluasi tanggap darurat, di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, Sabtu (8/5).
Dalam rapat itu, dibahas beberapa topik penting seperti, pemulihan sarana dan prasarana, relokasi dan normalisasi.
Kemudian pemenuhan kebutuhan kelompok rentan, serta transisi dari kondisi darurat ke pemulihan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti menjabarkan beberapa arahan strategis terkait masa transisi tersebut.
Dia menetapkan, masa transisi dari darurat ke pemulihan akan berlangsung 9 Juni hingga 31 Desember 2024.
“Masa transisi ini sangat krusial untuk memastikan bahwa segala aspek pemulihan berjalan dengan lancar dan efektif, teruma pembangunan infrastruktur,” ujar Edi Busti.
Periode ini katanya, akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal.
Salah satu fokus utama dalam masa transisi ini adalah kelanjutan dari kegiatan normalisasi sungai. Karena menurutnya, ini sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang, serta memastikan aliran sungai kembali normal.
“Normalisasi sungai merupakan langkah preventif yang sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Sekda juga menyoroti pemasangan tiga sabo dam, yang akan ditempatkan di daerah Batu Anguih, Batang Katiak dan IV Koto.
Pemasangan sabo dam ini, diharapkannya dapat mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor di masa mendatang.
“Pembangunan sabo dam secara bertahap sesuai instruksi Presiden, mulai tahun ini hingga 2026,” terang Edi Busti.
Terkait lahan pertanian masyarakat yang terdampak bencana, Sekda menyatakan bahwa pemerintah daerah saat ini menunggu tindak lanjut dari Kementerian Pertanian untuk melakukan rekondisi lahan.
“Kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan lahan pertanian yang rusak, dapat segera dipulihkan sehingga petani dapat kembali berproduksi,” ungkapnya.
Untuk itu, rapat evaluasi diharapkannya dapat menjadi langkah awal yang konkrit dalam mempercepat proses pemulihan di Kabupaten Agam.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk bekerja keras dalam memastikan segala aspek pemulihan berjalan dengan baik, supaya masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal.
Dengan berbagai langkah yang telah direncanakan, Edi Busti berharap Kabupaten Agam dapat segera bangkit, serta membangun kembali daerah yang lebih kuat dan tangguh terhadap bencana.
Rapat evaluasi masa tanggap darurat bencana ini dihadiri BNPB, Kapolresta Bukittinggi, Dandim 0304 Agam, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Agam. Turut juga diikuti camat dan wali nagari dari empat kecamatan yang terdampak, ORARI dan PMI Agam.
Penulis : Andri
Editor : Reska/Harmen