Oleh: Dr Elvera Susanti,SpP,FAPSR *
Alhamdulillah,
Ramadan tiba, Ramadan tiba, marhaban ya Ramadan.
Beberapa saat lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan yang penuh rahmat dan berkah, bulan yang ditunggu-tunggu oleh milyaran penduduk muslim di dunia.
Ramadan kali ini merupakan Ramadan kedua yang kita lewati dalam kondisi pandemi covid-19.
Tahun lalu bulan Ramadan kita lewati dengan kondisi yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Saat itu para ulama dan pemerintah sepakat menyarankan kita untuk beribadah dirumah, baik dalam sholat wajib maupun sholat sunnah tarawih.
Pada Ramadan kali ini, proses peribadatan mulai diberlakukan untuk pelaksanan ibadah dalam masa new normal, hal ini tertuang dalam surat edaran Menteri Agama Republik Indonesia no 3 Tahun 2021, yang isinya telah memperbolehkan kita beribadah di mesjid dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dengan penerapan 3 M (Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun).
Apa kiat sukses ibadah lancar dan aman dari penularan covid-19 ..?.
Setahun lebih Pandemi covid-19, sampai saat ini belum ada ilmuwan atau dokter ahli yang bisa menjelaskan secara gamblang dan bertanggung jawab kapan covid-19 ini akan berakhir, disisi lain jumlah pasien terdampak covid dari hari ke hari terus meningkat, sampai hari ini tercatat 1,56 juta jiwa orang Indonesia telah terinfenfeksi covid-19 sejak Maret tahun 2020. Dari jumlah tersebut tercatat 42.348 yang meningggal dunia akibat covid-19.
Untuk Kabupaten Agam sendiri data terakhir sampai Jumat, 9 April 2021, total terinfeksi positif 2.171 orang dan tercatat 41 meninggal akibat covid tercebut.
Angka diatas tentu tidak bisa kita abaikan, angka kematian yang cukup besar yang wajib kita jadikan acuan untuk meningkatkan kewaspadaan,
Sebagai orang yang beriman, tentu mempercayai takdir kematian sebagai ketentuan Allah SWT adalah sebuah keniscayaan.
Namun disisi lain ikhtiar untuk terhindar dari sebuah penyakit yang mematikan adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan.
Bukankah Allah SWT sudah menyampaikan bahwa ikhtiar adalah suatu hal yang harus dilakukan untuk merubah kondisi kepada yang lebih baik, sesuai dengan surat Ar-ra’d ayat 11:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra’d:11).
Lalu, upaya apa yang bisa kita lakukan sebagai upaya mencegah diri dari covid-19 namun tetap bisa menjaga nilai ibadah yang lebih baik?
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menjalani ibadah Ramadan dan bisa terhindar dari covid-19;
Pertama, mari kita niatkan agar ibadah dan amalan di bulan Ramadan kali ini bisa lebih baik dari bulan sebelumnya.
Niat merupakan hal yang utama dalam beribadah, dengan niat yang lurus, tulus dan iklas, Inshaa Allah kita bisa menjalankan Ibadah Ramadan dengan khusuk namun tetap aman dari penyebaran covid-19.
Kedua, mari terapkan protokol kesehatan 3M dengan penuh kesadaran, yakinlah dengan ikhtiar yang kita lakukan akan melindungi diri kita dari penyebaran covid-19 saat beribadah, ketika kesadaran menerapkan protokol kesehatan itu sudah terbentuk, ajaklah keluarga dan masyarakat sekitar kita melakukan hal yang sama.
Ketiga, bentuklah satuan tugas covid-19 di masing- masing mesjid dan mushala, libatkan mulai dari tokoh masyarakat, ulama, tokoh perempuan, organisasi pemuda dalam satuan tugas tersebut.
Satuan tugas yang dibentuk bertanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan prokes 3M sebelum dan selama melakukan ibadah di mesjid/mushala, dengan cara ini diharapkan pelaksanaan protokol kesehatan bisa berjalan dengan baik.
Keempat, gunakan media informasi yang ada di masjid atau mushala untuk sesering mungkin memberi pemberitahuan di mesjid/mushala untuk para jamaah agar menyiapkan prokes 3M.
Penggunaan media informasi bisa berupa mading masjid, speaker mesjid/mushala dan segala media yang bisa digunakan untuk menyampaikan prinsip 3 M.
Kelima, utamakan penggunaan barang pribadi sebagai modal dalam beribadah di masjid, seperti masker, mukena, sajadah, Alquran dan hand sanitizer.
Keenam, jika merasa demam, batuk dan bersin atau mengalami gejala infeksi pernapasan sebaiknya di rumah saja.
Ketujuh, jangan lupa selama Ramadan tetap isitrahat yang cukup, gizi seimbang, dan olahraga ringan.
Dengan penerapan hal hal diatas, Insyaalah kita semua bisa fokus dalam beribadah serta aman dari penularan covid 19.
Semoga covid 19 cepat berlalu dan bisa melalui Ramadan normal lagi di tahun depan. Insya Allah.(*)
Penulis adalah:
- Ketua Mitigasi Covid-19 IDI Wilayah Sumbar
- Ketua IDI Agam
- Spesialis Paru
(Editor: Harmen)