Pesona Stalaktit-Stalakmit Guo Tambubuang Rayo dan Nyiak Udin

  • Bagikan

Palembayan, AMC – Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam merupakan daerah perbukitan yang memiliki berbagai potensi wisata alam. Selain memiliki panorama alam yang indah dan air terjun tiga tingkat Sarasah Tigo Batindiah, juga terdapat 2 buah goa alami. Ini menjadi nilai tambah bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah itu.

Ketua PAC Pemuda Pancasila Palembayan, Maradona mengatakan, ke 2 goa ini, masyarakat menyebutnya dengan Guo Tambubuang Rayo dan Guo Nyiak Udin.

“Goa ini terletak di sisi tebing perbukitan Baluka Matua, Jorong Gumarang II, Nagari Tigo Koto Silungkang,” ujarnya.

Jarak goa ini dari Jalan Raya Simpang Baluka Matua sekitar 3,5 kilometer, namun kendaraan roda 4 hanya bisa melewatinya sejauh 2,5 kilometer, dan sisanya sampai ke lokasi goa hanya bisa dilewati dengan kendaraan roda 2.

Diterangkan, jarak antara Guo Tambubuang Rayo dengan Guo Nyiak Udin tidak terlalu jauh, diperkirakan lebih kurang 500 meter.

Maradona menjelaskan, di dalam goa-goa tersebut, terdapat pemandangan indah yang dapat memuaskan mata pengunjung ketika melihat setiap sisinya.

“Pengunjung dapat melihat ukiran bebatuan alami atau stalaktit yang menggantung dari langit-langit dan stalakmit yang menjulang dari lantai goa. Pesona yang sungguh elok dipandang, seolah seperti jarum besar yang siap menghujam siapa saja yang berani merusak keindahannya,” jelasnya.

Terbentuknya stalaktit dan stalagmit ini, karena adanya proses pelarutan zat kapur secara terus-menerus. Larutan ini menetes dan terjadi proses pengendapan membentuk batuan runcing.

Lebih lanjut ia menjelaskan, menelusuri goa ini adalah salah satu aktivitas yang cukup menantang. Karena di goa ini terdapat ruang-ruang bertingkat, memaksa para pengunjung untuk memanjatnya agar bisa menghilangkan rasa penasaran tentang apa saja yang berada di dalam goa tersebut.

Di Guo Tambubuang Rayo, Maradona menerangkan, hanya memiliki 1 mulut goa atau pintu masuk, dan terdapat sebuah aliran air atau sungai kecil di dalamnya.

“Sedangkan Di Guo Nyiak Udin, terdapat 3 buah mulut goa dengan ukuran kecil, namun di dalam goa tersebut cukup luas, dengan tinggi mencapai 20 meter dan lebar lebih kurang 40 meter,” jelasnya.

Menurutnya, meskipun di dalam goa tersebut cukup luas, namun jika terus menelusuri goa lebih dalam, maka diharapkan agar berhati-hati, karena selain kurangnya pencahayaan, pengunjung juga akan melewati beberapa lorong-lorong yang sempit, dan tetap waspada terhadap kelelawar maupun hewan- hewan lainnya.

Uniknya, tambah Maradona, di atas tebing tersebut, tepatnya berada di atas Guo Nyiak Udin, terdapat sebuah telaga atau kolam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, lebih kurang seluas 30×40 meter, namun airnya tidak mengalir masuk kedalam goa.

Karena lokasi ke 2 goa ini berada di pinggiran hutan, pihaknya bersama pemerintah Nagari dan masyarakat, kedepannya berencana akan membenahi dan mengelola ke 2 goa ini, agar menjadi objek wisata yang lebih indah dan menarik.

“Dengan banyaknya objek wisata yang menarik di Nagari Tigo Koto Silungkang, semoga menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung, sehingga juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya,” tutupnya. (HR)

  • Bagikan

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *