Laporan Jonata Ramadan, AMCNews – Lubukbasung
Pohon Pinang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree, memiliki nama latin Areca catechu. Pohon pinang masuk dalm golongan famili Areceae pada ordo Arecales dan kelas monocotyle, atau termasuk dalam tumbuhan berkeping satu.
Secara sekilas pohon pinang memiliki bentuk yang sama dengan pohon kelapa namun bila diperhatikan dengan seksama terlihat sangat berbeda. Pinang adalah sebuah tumbuhan sejenis palma, mempunyai batang yang tinggi hingga dapat mencapai ketinggian 25m batangnya berbentuk langsing dan lurus ke atas.
Pohon pinang dapat tumbuh dengan baik dengan produksi maksimal jika tumbuh di lahan dengan ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan lokasi idealnya pada ketinggian 600 mdpl. Selain itu, pinang harus ditanam di tanah yang gembur dengan curah hujan antara 750-4.500 milimeter per tahun. Suhu kelembaban yang baik bagi pohon pinang adalah diantara 20 derajat celcius sampai 30 derajat celcius. Pinang juga harus mendapat sinar matahari yang cukup berkisar enam hingga delapan jam per hari.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam Arief Restu di Lubuk Basung pada AMC (29/9), budidaya pinang hampir sama dengan budidaya kelapa. Sama halnya kelapa, budidaya pinang juga berasal dari buah. Kriteria buah yang bisa dijadikan bibit harus yang sudah tua dan dalam kondisi bagus.
“Cara menyemai buah tersebut cukup ditaruh di dalam kantong plastik atau polybag. Setelah bibit sudah tumbuh dengan lima sampai tujuh helai daun dan sudah bisa ditanam,” jelas Arief lagi.
Sebagai tanaman tropis, pohon pinang cukup sensitif bila dibandingkan dengan tanaman tropis lainnya. Tanaman pohon pinang sangat mudah kering. Untuk tumbuh maksimal tanaman pohon pinang sebaiknya ditanam di tanah lempung/liat dengan pengairan yang mencukupi.
Tak kalah penting, kata Arief, tanaman yang banyak ditemui di Kecamatan Lubuk Basung, IV Nagari, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara dan daerah kecamatan lain, ini harus benar-benar dijaga. Setidaknya, selama tanaman pinang berusia tiga bulan pertama sejak ditanam. Setelah diameter batang mencapai ukuran 1,5 meter (m) hingga 2 m atau setelah tiga bulan, tidak perlu lagi perawatan khusus.
“Manfaat pinang utamanya adalah sebagai tanaman obat. Pinang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya, untuk mengobati luka kulit, mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengobati mata rabun, mengobati cacingan, dan pinang juga bermanfaat sebagai bagi kaum pria dalam menambah vitalitas,” tuturnya.
Sejalan dengan gerakan “Agam Menyemai” 10 tahun ini, Dinas Pertanian telah menyalurkan dan bibit pinang kepada kelompok pembudidaya dan masyarakat di 16 kecamatan yang membutuhkan bibit ini. Dan beberapa masyarakat telah mulai menikmati hasil buah pinang yang telah mereka tanam.
Berdasarkan rekapitulasi luas areal dan produksi perkebunan rakyat komoditi pinang yang dihimpun Dinas Pertanian Kabupaten Agam, memasuki triwulan dua, jumlah pemiliki lahan perkebunan pinang di Kabupaten Agam sebanyak 5.127 kepala keluarga, untuk produksi biji kering selama dua triwulan tahun 2020 sebanyak 3.830.187 kilo gram dan rata-rata 14.646 kilo gram perhektar.
“Produksi biji kering buah pinang pada tahun 2020 lebih banyak sekitar 72.453 kilo gram dari pada tahun 2019, produksinya mencapai 3.757.734 kilo gram dan rata-rata capaian 11.452 kilogram per hektar,” tuturnya.
Salah seorang pemilik lahan tanaman pinang di Nagari Garagahan Kecamatan Lubuk Basung, Kasmaneti, menyampaikan setiap satu kali satu bulan selalu memanen sekitar 30 kg buah pinang lalu dikumpulkan dan dikeringkan walaupun hanya beberapa batang.
“Nilai jual buah pinang dipasaran kalau kering lumayan untuk menambah pendapatan keluarga,” katanya lagi.
Untuk hasilnya sendiri, kata Kasmaneti, dalam sekali panen bisa menghasilkan sebanyak 30 kilo gram buah pinang dari hasil sekali panen, 1 kilo gram buah pinang kering dijual seharga Rp12.000 ribu rupiah.
“Agar hasilnya meningkat. Saat ini kami telah menanam sekitar seribuan bibit pinang, dan telah berumur 2 tahun, semoga dapat membantu ekonomi keluarga nantinya,” tuturnya lagi mengakhiri.
Pasar industri pinang untuk dalam negeri mengalami peningkatan seiring dengan timbuhnya tren minuman kesehatan dengan bahan baku pinang. Secara global, kawasan Asia Selatan merupakan pasar potensial tujuan ekspor pinang. Walaupun, India penghasil pinang terbesar, ia tetap mengimpor pinang terutama dari Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir permintaan pinang dari negara-negara Asia Selatan seperti Srilangka, Banglades dan lainnya mengalami peningkatan. (*)