Bupati Agam-Jemari Sakato Bahas Program Pemulihan Bencana Banjir Lahar Dingin

  • Bagikan

Bukittinggi, AMC – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM, mengadakan audiensi dengan Jemari Sakato di Mes Pemkab. Agam, Belakang Balok, Bukittinggi, Selasa (3/9).

Dewan Pengurus Jemari Sakato, Fikon Dt.Sati menyebutkan pertemuan ini bertujuan membahas pelaksanaan program pemulihan bencana banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam.

Dikatakan, program pemulihan berlangsung dari 1 Agustus- 30 November 2024,fokus di tiga nagari, yaitu Nagari Bukik Batabuah, Nagari Sungai Pua, dan Nagari Balai Gurah.

Ketiga wilayah ini terdampak cukup parah oleh banjir lahar dingin, yang disebabkan oleh erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu.

Dikatakan,ada 7 program yang akan dilaksanakan, masing-masing pembangunan infrastruktur Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) yakni Air, Sanitasi, dan kebersihan pada 5 lokasi.

Kemudian peningkatan fasilitas WASH yang inklusif di SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang, SDN 11 Bukik Batabuah, SDN 05 Kubang Putiah, SDN 05 Galuang, Gedung Serbaguna Bukik Batabuah yang merupakan pusat evakuasi bencana.

Selanjutnya, bantuan vocher tunai untuk 23 rumah tangga terdampak banjir lahar dingin dan penyiapan NFI/peralatan kebersihan untuk kelompok siaga bencana desa Bukit Batabuah dan kegiatan lainnya.

Sementara Dr. Andri Warman menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan berbagai pihak, termasuk Jemari Sakato, dalam upaya pemulihan ini.

“Kita harus bekerja sama secara maksimal untuk memastikan bahwa semua aspek kehidupan masyarakat yang terdampak dapat segera pulih,” ujarnya.

Jemari Sakato, sebagai organisasi yang berfokus pada penanggulangan bencana dan pemulihan pascabencana, berperan penting dalam menyediakan dukungan teknis dan logistik dalam program ini.

Audiensi ini juga menjadi ajang untuk mengevaluasi langkah-langkah yang sudah diambil serta rencana kedepan untuk memastikan keberhasilan program pemulihan.

Bupati Agam berharap dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan organisasi terkait, proses pemulihan di tiga nagari tersebut dapat berjalan dengan lancar dan cepat, sehingga masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan normal mereka.

Program ini diharapkan dapat menjadi model pemulihan bencana yang efektif dan dapat diterapkan di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.-
Penulis : Tori
Editor : Harmen

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *