Lubuk Basung, AMC – Dukung upaya pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19, karyawan berserta staf Bank Nagari Cabang Lubuk Basung telah menjalani suntik vaksin Covid-19.
Pimpinan Bank Nagari Cabang Lubuk Basung, Shanty Dewi Fauzy menuturkan, sebanyak 30 karyawan yang terdiri dari jajaran direksi, karyawan organik, tenaga kontrak dan staf lainnya di lingkup Bank Nagari sudah menjalankan vaksinasi Covid-19.
“Hari ini, karyawan dan staf Bank Nagari yang telah menjalani suntik vaksin Covid-19 dosis kedua kurang lebih sebanyak 30 orang dari total 60 karyawan dan staf,” ujarnya, Rabu (19/5).
Lebih lanjut disebutkan, vaksinasi Covid-19 di lingkup Bank Nagari Cabang Lubuk Basung dilakukan secara bertahap, yang dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Basung.
“Per tahapnya 15 orang. Penyuntikan dosis pertama dilakukan seminggu sebelum Idul Fitri kemarin,” sebutnya.
Menurutnya, keinginan karyawannya untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19 terbilang tinggi. Pasalnya, karyawan bank tergolong pelayanan publik yang juga paling banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
“Dan kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Agam yang cepat menanggapi permintaan kami, dan memfasilitasi penyuntikan vaksin Covid-19 bagi karyawan kami,” ucap Shanty.
Ditegaskannya, sesuai arahan direksi pusat dan Satgas Penanganan Covid-19 Bank Nagari, pihaknya berkomitmen menekan angka penyabaran Covid-19 yang kembali melonjak.
Merespon arahan tersebut, imbuhnya, Bank Nagari Cabang Lubuk Basung sangat memperhatikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 saat melakukan pelayanan terhadap nasabah.
“3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sangat kami perhatikan, bahkan kami juga mengurangi kapasitas kursi antrian sebesar 50 persen,” katanya.
Ditambahkannya, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, pihaknya juga menyarankan nasabah memanfaatkan QRIS. Menurutnya uang juga rentan menjadi media penularan virus.
“Dengan QRIS, seluruh transaksi masyarakat dapat diakomodir dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank. QRIS juga menghindari transaksi langsung yang juga berisiko menularkan Covid-19,” ujarnya. (Depit)