Matur, AMC – Pemandu wisata di Kabupaten Agam, khususnya pemandu wisata kuliner diharapkan mampu mengenal potensi yang dimiliki untuk menunjang kepariwisataan. Pemandu wisata kuliner menjadi stimulan perekonomian melalui usaha promosi sajian khas lokal.
Hal itu merupakan benang merah yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahrga (Diparpora) Kabupaten Agam, Satria saat memberi sambutan Pelatihan Pemandu Wisata Kuliner, Senin (12/10) di Hotel Nuansa Maninjau.
Dikatakan Satria, setelah melewati pelatihan selama tiga hari kedepan, pemandu wisata kuliner di Kabupaten Agam diharapkan dapat memahami dasar-dasar kepariwisataan dan konsep-konsep pelayanan prima.
“Selain itu, para peserta diharapkan memahami bagaimana pengelolaan wisata kuliner dan kepariwisataan di Agam secara umum,” ujarnya.
Dalam upaya membangun kepariwisataan di Agam, pelatihan pemandu wisata kuliner termasuk rangkaian pelatihan kepariwisataan yang digelar Disparpora Agam. Disebutkan, sebelumnya telah dilakukan pelatihan destinasi wisata, pelatihan bagi pengelola homestay dan pelatihan wisata paralayang.
Agar pemahaman kepariwisataan tersebar secara maksimal, Dinas Pariwisata Kabupaten Agam melibatkan pelaku wisata, baik personal maupun organisasi, penggiat pariwisata dan pelaku wisata kuliner.
“Para peserta akan disuguhkan sejumlah materi baik dari praktisi maupun akademisi pariwisata, agar nantinya mendapatkan pemahaman yang dibutuhkan untuk pengembangan wisata kuliner,” ucapnya.
Menurutnya, Kabupaten Agam memiliki ragam potensi wisata kuliner, mulai dari kuliner pengolahan ikan di Pantai Tiku, makanan khas Maninjau, Itiak Lado hijau hingga pesona gulai Kapau.
“Keberagaman potensi wisata racikan lokal sesuai dengan tagline kepariwisataan kita Agam Pesona Beragam,” tuturnya.
Intinya, tukas Satria, setelah melalui pelatihan pemadu wisata kuliner, peserta diharapkan dapat mengenal potensi tersebut, sehingga mampu menggerakan perekonomian melalui aktivitas kepariwisataan.
Dikatakan, pelatihan yang berlangsung dari 12-14 Oktober itu, akan diselenggarakan dengan dua metode, pelatihan di ruangan dan study lapangan ke Payakumbuh.
“Di Payakumbuh, peserta pelatihan akan melihat bagaimana promosi kuliner rendang, dan nanti mendapatkan pengalaman untuk dibawa untuk mempromosikan kuliner di Agam,” katanya lagi.
Pihaknya berharap, para peserta pelatihan dapat memaksimalkan kesempatan pelatihan yang diberikan. Selain itu, para peserta dapat menjadi duta kuliner bagi Kabupaten Agam.
“Semoga dapat mengikuti pelatihan dengan khidmat, baik pelatihan di ruangan maupun di lapangan,” ujarnya. (Depit)