766.699 Wisatawan Berkunjung ke Agam Sepanjang 2019

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC — Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam mencatat sebanyak 766.699 kunjungan wisatawan ke daerah itu sepanjang 2019.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya sebanyak 704.084 kunjungan.

Kepala Disparpora Agam melalui Kabid Pengembangan dan Promosi Pariwisata, Yelidar di ruangan kerjanya, Jum’at (17/1) mengatakan, dari jumlah tersebut, terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak 753.135 kunjungan dan mancanegara 13.564 kunjungan.

“Data ini dihimpun melalui masing-masing objek wisata, oleh petugas yang ditunjuk langsung untuk itu,” ujarnya.

Disebutkan, data dihimpun setiap bulan supaya akhir tahun tidak sulit merekapnya. Untuk mempermudah menghimpun data, pengelola wisata diberikan semacam format dan diisi setiap ada pengunjung.

“Berdasarkan format itu kita bisa memperoleh data berapa banyak wisatawan yang berkunjung baik untuk masing-masing wisata maupun secara global,” jelasnya.

Menurutnya, tahun ini diprediksi akan ada peningkatan kunjungan yang signifikan, karena ada berbagai event besar digelar seperti, Paragliding Championship, Festival Pesona Danau Maninjau berskala nasional dan event tahunan TdS. Kegiatan ini sudah masuk kalender Pemprov Sumbar.

“Kita memprediksi melalui event yang akan digelar dapat menembus sekitar 1.200.000 sampai 1.500.000 kunjungan, belum lagi melalui promosi-promosi yang kita lakukan nanti,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Disparpora Agam Syatria mengatakan, saat ini Agam memiliki destinasi baru yaitu Linggai di Kecamatan Tanjung Raya dan Sajuta Janjang di Nagari Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu.

“Dengan adanya dua destinasi ini, kami optimis wisatawan akan semakin banyak datang ke Agam,” kata Syatria.

Selain dua destinasi itu, Agam sudah memiliki objek wisata yang sudah banyak dikenal. Sebut saja, Puncak Lawang, Ambun Tanai, Pantai Tiku, Tarusan Kamang dan lainnya. Sedangkan objek wisata yang dikelola masyarakat adalah Banto Royo, Green House Lezatta dan lainnya.

“Tidak hanya yang dikelola pemerintah, objek wisata yang dikelola masyarakat masih akan jadi daya tarik bagi wisatawan,” terangnya. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *