AMCnews.co.id — Anak Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, menggelar tradisi “barakik-rakik” dalam memeriahkan malam takbiran jelang hari raya Idul fitri 1440 hijriyah, Selasa (4/6) malam.
Dalam tradisi itu, rakik-rakik dibuat dari bambu yang dirancang seperti rumah adat dan terdapat hiasan miniatur rumah gadang dan masjid, diberi lampu sebagai penerang.
Suasana makin terasa meriah dan sakral, ketika takbir berkumandang diiringi tambua tansa. Sekali-sekali terdengar dentuman meriam bambu dari rakik yang semakin jauh ke tegah danau, sehingga hanya kelihatan kelap-kelip lampu dari kejauhan.
Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengatakan, tradisi rakik-rakik sudah lama dijalankan masyarakat salingka Danau Maninjau. Bahkan sejak zaman penjajahan dulu dan berkembang sampai sekarang.
“Sampai sekarang tradisi itu masih tetap dilestarikan anak nagari setiap tahunnya,” ujar camat.
Menjelang malam takbiran, para pemuda membuat rakik bambu dihiasi lampu obor dan lampion, agar terlihat indah dan megah di perairan danau. Rata-rata setiap rakik menggunakan 20 unit meriam bambu.
“Malam ini yang turun rakik milik Jorong Gasang, Jorong Bancah, Jorong Kubu Baru dan Jorong Pasa Maninjau. Biasanya barakik-rakik mulai pukul 22.00 WIB sampai subuh,” jelasnya
Dikatakan, kegiatan itu selain untuk melestarikan nilai dan kebiasaan, juga sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat. Selain rakik-rakik, nagari lain juga mengadakan pawai obor yang diiringi tambua tansa. (AMC05)
Respon (1)