AMCnews.co.id. Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria Dt. Tumangguang Putiah, menyebutkan perayaan malam pergantian tahun baru Masehi rentan terhadap bahaya penyakit masyarakat.
“Kegiatan itu tidak ada manfaatnya, hanya dapat menimbulkan dampak negatif seperti, mabuk- mabukan, ugal-ugalan, narkoba, pergaulan bebas, banyak lagi pekat dan peristiwa lainnya,” ujar Trinda Farhan Satria saat menghadiri Rapat Koordinasi Operasi Lilin Singgalang 2018, di aula Wibisono Polres Agam, Jum’at (14/12).
Semuanya itu akan berbuntut panjang, sehingga dapat membahayakan keselamatan orang sekitar, bahkan bisa saja menimbulkan korban jiwa dari peristiwa tersebut. Alangkah baiknya kegiatan itu diisi dengan acara bersifat positif seperti pengajian.
Tidak hanya itu, Agam dengan visi madaninya sudah beberapa tahun belakangan punya kebijakan untuk mencegah kegiatan tersebut, sehingga yang dibawah kendali pemerintah langsung diantisipasi, salah satunya objek wisata.
“Objek wisata tidak dibenarkan beroperasi pada malam pergantian tahun, begitu juga dengan penginapan dilarang menerima tamu yang berpasangan illegal,” tegasnya.
Mengantisipasi hal ini, pihaknya melalui Satpol PP dan beberapa kesatuan lainnya melakukan operasi pada malam pergantian tahun, apabila penginapan dan wisata melanggar ketentuan yang ada akan ditindak tegas oleh pemerintah setempat.
Sementara itu, Kapolres Agam, AKBP Ferry Suwandi, SIK menyebutkan, pihaknya akan mengerahkan lima sampai 15 personil di setiap objek wisata.
“Kita fokus pada 11 wisata seperti, Hulu Banda, Loebas Wisata, Parit Panjang, Taman Muko-Muko, Danau Maninjau, Bandar Mutiara, Pasir Tiku, Puncak Lawang, Kelok 44, Ambun Tanai dan Lawang Park,” jelasnya.
Menurutnya, kawasan itu merupakan tujuan wisatawan dan cukup ramai saat libur lebaran dan tahun baru. Pengamanan dilakukan mulai 23 Desember 2018 sampai 2 Januari 2019.
“Kegiatan ini dilakukan tidak setiap hari, tetapi kita melakukannya pada momen tertentu seperti libur sekolah dan libur tahun baru,” ujarnya pula. (AMC05)
