AMCnews.co.id. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, gelar diskusi publik perlindungan anak dari narkoba dan pornografi bagi camat dan walinagari se-Agam, di Hotel Grand Royal Denai, Bukittinggi, Sabtu, (17/11).
Kegiatan yang difasilitasi Dinas Dalduk KB PP dan PA Agam ini, dibuka oleh Deputi Perlindungan Anak, Sridanti Anuar dengan narasumber dari BNN dan Kominfo, dihadiri Kepala Dalduk KB PP dan PA Agam, Retmiwati.
Pada kesempatan itu, Sridanti Anuar menyebutkan setiap daerah selalu terjadi kekerasan pada anak, apalagi diera digital saat ini, semua orang punya smartphone yang dapat mengakses internet yang berbau narkoba dan pornografi.
“Kita sangat konsisten tentang perlindungan anak. Sesuai mandat Kementetian PP dan PA bukan kementerian teknis, tetapi kementerian kebijakan yang merumuskan kebijakan terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujarnya.
Ada kebijakan itu bisa dilaksanakan baik di pusat maupun daerah, sehingga kementerian itu selalu berkoordinasi antar sektoral, bahkan kali ini dilakukan bersama camat dan walinagari di Kabupaten Agam.
“Isu tentang anak dan perempuan merupakan isu lintas bidang yang tidak dapat diatasi pencegahannya oleh satu instansi atau elemen, tetapi butuh kerjasama semua pihak,” sebutnya.
Menurutnya, ini mengacu pada undang-undang perlindungan anak No. 35 tahun 2014, dimana yang bertanggungjawab melindungi anak yaitu orang tua, keluarga, organisasi masyarakat, pemerintah dari yang tertinggi sampai terendah.
Dengan demikian, sangat diperlukan koordinasi yang baik antar semua komponen, perlindungan anak selain ada UU nya juga sudah diatur sebelumnya dalam UUD 1945 pasal 28, bahwa anak perlu dilindungi dari kekerasan dan diskriminasi.
“Terkait perlindungan anak, berbagai upaya kita pastikan anak dapatkan hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan dilindungi dari kekerasan,” kata Sridanti.
Namun masih banyak isu yang dihadapi anak dari kekerasan, masih banyaknya anak dididik di sekolah dan di rumah dengan kekerasan, dicaci maki dan lainnya.
“Ini sebetulnya harus dicegah, bagaimana anak diasuh tanpa kekerasan, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan miliki masa depan yang baik,” ujarnya.
Kepala Dinas Dalduk KB PP dan PA Agam, Retmiwati mengatakan, narkoba dan pornografi masalah yang ditakuti karena membawa ketidak baikan pada keluarga dan pertumbuhan anak, ini jadi perhatian dan komitmen bagi Pemkab Agam untuk berikan perlindungan pada anak dan perempuan.
“Bukti komitmen kita, Pemkab Agam telah canangkan gerakan Nagari Madani, dimana perlindungan anak dan perempuan jadi prioritas,” ujarnya.
Retmiwati berharap dengan ini visi Kabupaten Agam dapat tercapai, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan cerdas dan terhindar dari kekerasan apapun bentuknya.
(AMC05)