Kolam Nagari Sariak, Sumber Air Terbesar Masyarakat yang Unik

  • Bagikan

AMCnews.co.id — Mata air kolam Nagari Sariak, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, menjadi salah satu sumber air bersih terbesar sejak dulu, yang sampai sekarang masih dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari.

Konon kabarnya, mata air di kolam ini pemanfaatannya telah dirasakan sejak dulu oleh masyarakat sekitar nagari sariak, bahkan sampai kebeberapa nagari di Kecamatan Banuhampu.

Kolam yang berada di kawasan Masjid Suhada’ Nagari Sariak ini, memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter dengan debet mata air cukup besar dan jernih, yang kabarnya lebih besar dari Sungai Tanang Kecamatan Banuhampu.

Untuk memaksimalkan pemanfaatan air itu, pemerintah nagari telah mendapatkan bantuan disel serta mesin sedot air pada 2011 dan telah diuji coba selama enam bulan. Tapi nagari tidak sanggup biayai operasionalnya yang cukup mahal.

“Sampai saat ini mesin tidak dapat difungsikan secara maksimal, sedangkan masyarakat juga tidak mampu membiayainya,” ujar Wali Nagari Sariak, Junaidi Dt Bandaro Gadang, Minggu (13/1).

Junaidi menyebutkan, sebelumnya sudah ada keinginan Kota Bukittinggi ambil air tabek sariak sebagai salah satu sumber air untuk Kota Madya itu. Bahkan MoU nya telah hampir dilaksanakan tapi masyarakat belum bisa menerima karena khawatir dapat kurangi kebutuhan air bagi lahan pertanian mereka.

“Air dimanfaatkan tidak hanya untuk lahan pertanian, tetapi juga jadi sumber air minum dan mandi. Hasil dari penyelidikan kadar mata air bagus, mineralnya tinggi tapi asamnya juga tinggi dibanding air lain,” kata Junaidi.

Namun, mata air kolam sariak miliki keunikan tersendiri, tidak ada ikan yang bisa hidup kecuali lele dan perut tidak akan sakit apabila air diminum di kolam tersebut. Apabila telah keluar dari kolam, air bisa dimanfaatkan untuk beternak ikan.

Dikatakan Junaidi, sejauh ini pemanfaatan mata air baru sebatas kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Sebetulnya orang yang ingin ambil mata air bisa dijual per galon, tapi belum ada kesepakatan ninik mamak dan tokoh masyarakat untuk itu.

“Ini jadi salah satu program nagari bagaimana mata air kolam sariak bisa dijadikan sebagai pendapatan PAD nagari, yang dibutuhkan kebersamaan semua pihak untuk mewujudkannya,” sebutnya. (AMC05)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *