Lubuk Basung, AMC .- Pemerintah Kabupaten Agam menyambut kedatangan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infrawil) untuk meninjau rumah hunian tetap bagi korban bencana banjir lahar dingin di Lubuk Basung, Selasa (21/1).
Sebelum meninjau lokasi komplek rumah hunian tetap itu, Pemkab Agam gelar zoom meeting dengan Asdep Peningkatan Akses Perumahan Kemenko Infrawil, Hari Kusmardianto.
Sekdakab Agam, Edi Busti yang mengikuti zoom meeting meminta arahan dan pembinaan dari Kemenko Infrawil, terkait tindak lanjut rumah hunian tetap tersebut.
“Pembangunan rumah hunian tetap telah selesai akhir 2024. Kini tinggal menentukan warga yang terdampak banjir lahar dingin untuk menempati rumah itu,” ujarnya.
Dengan begitu, Edi Busti meminta arahan Kemenko Infrawil terkait langkah yang harus diambil Pemkab Agam ke depan, supaya penanganan pasca bencana ini dapat terlaksana dengan maksimal.
“Sebab kita menyadari merelokasi warga mempengaruhi pola hidup dan ekonomi mereka. Meningkatkan kreativitas untuk menumbuhkan ekonomi, membutuhkan waktu sampai mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru,” katanya.
Bahkan, Pemkab Agam berupaya mencarikan tanah untuk bisa digarap warga yang direlokasi, agar dapat menumbuhkan ekonomi mereka di lingkungan tempat tinggal yang baru.
“Kita ada memiliki tanah erfpacht, meski milik negara kita berharap dorongan Kemenko Infrawil agar tanah ini bisa diproduktifkan untuk peningkatan ekonomi warga direlokasi,” sebut Edi Busti.

Apabila negara mengizinkan, menurutnya warga bisa memanfaatkannya untuk berkebun atau bertani dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi mereka.
Menanggapi hal itu, Asdep Peningkatan Akses Perumahan Kemenko Infrawil, Hari Kusmardianto mengapresiasi Pemkab Agam terkait langkah yang akan dilakukan.
“Ini sebuah masukan yang bagus. Karena selain menjamin tempat tinggal, ekonomi warga juga harus menjadi perhatian,” katanya.
Diakuinya, memiliki tempat tinggal bukan serta merta ekonomi warga ikut tumbuh, apabila tidak dibantu dengan usaha atau permodalan.
Dengan begitu, dia meminta perwakilan Kemenko Infrawil yang turun ke lapangan, agar mencari isu tentang penanganan pasca bencana di Agam untuk didiskusikan di tingkat nasional.
Penulis : Andri
Editor : Reska/Harmen