Lubuk Basung, AMC – Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri Dt Parpatiah pimpin upacara peringatan Hari Ibu ke-93, di Balairung rumah dinas Bupati Agam, Selasa (28/12).
Hari Ibu tahun ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, dengan pelaksana upacara dari kalangan perempuan.
Upacara ini dihadiri penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Agam, Ny. Yennita Andri Warman, Ketua GOW Agam, Ny. Titik Irwan Fikri, pimpinan OPD, bundo kanduang dan lainnya.
Wabup Agam, Irwan Fikri mengatakan, Hari Ibu ditetapkan pada 22 Desember setiap tahunnya, di tanggal ini pula dipilih untuk menghormati kongres perempuan I di Yogyakarta pada 1928, yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia.
Jika melihat sejarah, tentunya perjuangan perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun, mereka dengan gagahnya berani menembus batas sosial, bersuara untuk memperjuangkan hak kaumnya bersama kaum laki-laki meraih kemerdekaan.
“Pada akhirnya konstitusi UUD 1945 menjamin kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan,” ujar Irwan Fikri saat sampaikan amanat Menteri PP dan PA.
Hingga kini, katanya, telah banyak kemajuan yang dirasakan perempuan. Namun, kesetaraan ideal yang dicita-citakan belum sepenuhnya tercapai.
“Perempuan masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya, belum lagi pandemi yang berdampak pada peningkatan kerentanan ekonomi perempuan, ketidak kesetaraan gender serta mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” terangnya.
Meski begitu, di tengah terpaan apapun, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat, yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka. Bahkan di masa sulit saat ini, perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan.
Dikatakan, di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah yaitu, perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya.
“Melalui peringatan Hari Ibu ke-93 ini, kita berharap dapat merayakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih perempuan, sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan masih panjang dan harus terus dilanjutkan,” harapnya.
Dengan jumlah perempuan yang mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, kemajuan perempuan tentunya akan menjadi kemajuan bangsa, sehingga perjuangan mencapainya jadi kewajiban semua pihak pula. (t_m)