Banuhampu, AMC – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman menghadiri acara visitasi perubahan bentuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, di Gedung Students Center, IAIN Bukittinggi, Sabtu (27/3).
Rektor IAIN Bukittinggi, Rida Ahida, mengatakan, kegiatan hari ini merupakan tahap kedua dalam proses alih status IAIN Bukittinggi menjadi UIN.
Dijelaskan, sebelumnya, pada September 2020, pihaknya telah mempresentasikannya di Jakarta, bersama 9 IAIN lainnya. Visitasi saat ini adalah tindak lanjut dari hasil presentasi yang telah kita lakukan,” ujarnya.
“Alhamdulillah, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk bisa beralih status sudah kita lengkapi,” jelasnya.
Rida Ahida menjelaskan, IAIN Bukittinggi ini sebenarnya, sudah beberapa kali mengalami peralihan status, yaitu pada 18 Desember 2014, yang awalnya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Syech M Djamil Djambek Bukittinggi, beralih status menjadi Institut Agam Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Menurutnya, dalam kurun waktu 5 tahun, pihaknya sudah mempersiapkan diri dalam proses alih status menjadi Universitas Islam Negeri.
“Sebagai pendukung dalam proses alih status, di IAIN Bukittinggi ada sebanyak 406 orang tenaga dosen, 132 orang Tenaga Kependidikan (Tendik), dan 31 program study yang tersebar di berbagai tingkatan, mulai dari Diploma III sampai Program Doktoral. Serta dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) mencatat, jumlah mahasiswa IAIN Bukittinggi sebanyak 11.311 orang,” jelasnya.
Selain itu, IAIN Bukittinggi juga telah meraih berbagai prestasi, diantaranya di tahun 2018, sebagai satu-satunya Satker BLU kategori IAIN. Pada tahun 2020, sebagai peminat terbanyak kategori IAIN se- Indonesia, dan lain sebagainya.
“Dengan capaian tersebut, menjadi harapan besar bagi kami, keluarga besar IAIN Bukittinggi agar bisa beralih status menjadi UIN,” ujarnya.
Rida Ahida berharap, dukungan dan doa dari semua pihak, agar keinginan dan harapan untuk bisa menjadi UIN bisa terwujud.
Sementara itu, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman mengatakan, berdasarkan data dan penjelasan yang disampaikan oleh Rektor IAIN Bukittinggi, ia yakin keinginan dan harapkan untuk beralih status menjadi UIN bisa terwujud.
“Karena semua syarat-syarat yang diminta, sudah dilengkapi, bahkan didukung dengan berbagai prestasi yang diperoleh selama ini, akan menjadi nilai tambah bagi tim assesor,” ujarnya.
Dikatakan, dengan banyaknya perguruan tinggi dengan skala universitas, tentu juga akan semakin cepat perkembangan SDM yang ada, khususnya di bidang agama.
Menurutnya, Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Agam, merupakan daerah yang memiliki SDM yang hebat. Hal ini dibuktikan dengan banyak tokoh-tokoh Nasional yang berasal dari Kabupaten Agam.
“Semoga keinginan dan harapan kita menjadikan IAIN Bukittinggi menjadi UIN Bukittinggi bisa segera terwujud,” harapnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dengan IAIN Bukittinggi, yang ditandatangani langsung Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman dan Rektor IAIN Bukittinggi, Rida Ahida. (HR)
Respon (1)