AMCNews.co.id. Pemerintah Kabupaten Agam saat ini tengah serius dalam pengembangan inovasi dibidang pertanian. Bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam pemanfaatan teknologi nuklir bidang pertanian. Bertempat di Aula Utama Kabupaten Agam, BATAN presentasikan metoda dan kajian tentang perbaikan varietas padi (rekayasa genetika) unggul lokal dan iridasi produk.
Bupati bersyukur BATAN bekerjasama dengan kabupaten Agam dalam berbagi ilmu untuk kemajuan pertanian di daerah itu.
Terkait upaya yang akan dikembangkan BATAN, Bupati berharap, pihaknya bisa melakukan perbaikan untuk varietas padi terutama padi unggulan lokal seperti padi kuriak kusuik, padi Ampek Angkek, padi Mundam dan padi merah.
“Hampir semua jenis variteas padi yang tumbuh di kabupaten Agam berumur lebih kurang 180 hari, dengan adanya perbaikan varietas melalui rekayasa genetik diharapkan umur padi itu bisa diperpendek jadi 160 hari,” sebutnya.
Kebijakan ini sejalan dengan program peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) yang dicanangkan pemerintah. Sedang dari sisi petani, kebijakan perbaikan varietas padi dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.
Menurut bupati, saat ini umumnya petani di Agam hanya mampu bercocok tanam 2 kali dalam setahun. Melalui perbaikan varietas padi juga diharapkan dapat hasilkan benih yang unggul, tahan terhadap penyakit dan rasanya enak.
Dijelaskan, sejak tahun 2016 Agam telah kerja sama dengan BATAN dalam rekayasa genetik untuk varietas padi Ampek Angkek, setelah lakukan 4 kali uji adaptasi, umur padi yang semula 176 hari dapat diperpendek jadi 163 hari.
“Berkaca dari keberhasilan itu, kami berharap teknologi serupa juga diterapkan untuk varietas unggul lainnya, semoga BATAN dapat memfasilitasi hal tersebut,” ujarnya .
Tidak hanya itu, di samping rekayasa genetik, metode pengawetan menggunakan teknologi iradiasi juga penting dilakukan, yang miliki kelebihan seperti tidak merubah mutu, kesegaran tetap terjaga dan tidak menimbulkan residu bahan kimia.
“Melalui teknologi ini diharapkan semua jenis tanaman holtikultura, termasuk buah-buahan, kopi, dan coklat yang dihasilkan tidak cepat busuk atau rusak, sehingga tidak mengurangi nilai jual produk pertanian dari petani Agam di pasaran,” sebut bupati.
Semoga kedepan, kabupaten Agam dapat jadi pilot project dalam rangka perbaikan varietas padi dan iradiasi produk, sehingga plasma nutfah dari varietas unggulan daerah dapat terselamatkan dan mampu meningkatkan pendapatan petani.
Deputi Kepala Batan Bidanh Sains dab Aplikasi Teknologi Nuklir Prof. Dr. Ir. Efrizon Umar menyampaikan bahwa, pihaknya selalu siap menjalin kerjasama, dalam mengembangkan inovasi terkait pemanfaatan teknologi nuklir bidang pertanian.