AMCNews.co.id — Pemerintah Kabupaten Agam, melalui Dinas Perindagkop UKM terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnisnya melalui jalur online.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perindagkop UKM Agam, saat ini terdapat 15.200 UMKM di Kabupaten Agam, nyaris semuanya masih menggunakan sistem offline atau tatap muka.
Kepala Dinas Perindagkop UKM Agam, Aryati, saat menghadiri pertemuan UMKM se-Agam, Rabu (20/2) di Bukittinggi, mengakui, tak mudah membangun ekosistem bisnis online bagi pelaku UMKM. Para pelaku usaha masih banyak yang menghadapi kendala seperti membangun brand, membuat desain, hingga mendapatkan modal.
“Satu hal, jika metode penjualan dalam sistem offline-nya belum dibenahi, maka akan sulit untuk berhijrah ke bisnis online, padahal bisnis ini sangat menjanjikan,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini dikarenakan target pasar pada bisnis online tidak bisa terukur dan kerap menimbulkan ketidakpastian dalam hal penyediaan barang berikut dengan pengemasan serta pengirimannya.
“Ini tidak segampang yang kita bayangkan. Namun itu (online shop) harus kita lakukan, karena dituntut oleh perkembangan zaman dan kebutuhan pangsa pasar yang serba instan dan cepat,” ujarnya.
Kendati demikian, di sisi lain, kesempatan pelaku usaha untuk masuk ke jalur online saat ini dipandang lebih mudah. Pelaku usaha bisa bergabung dengan marketplace (lapak jual beli). (AMC06)