AMCNews.co.id — Sebanyak 500 orang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Agam, mengikuti workshop promosi online shop ke mancanegara, seperti Australia, Eropa, Asia dan Amerika.
Kegiatan ini menghadirkan Forum UMKM Provinsi Sumatera Barat yang bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Agam. Turut juga diundang para pelaku UKM Kota Bukittinggi dan Payakumbuh, Rabu (20/2) di Istana Bung Hatta Bukittinggi.
Kegiatan pertemuan bulanan ini, juga dihadiri oleh Ketua Forum UMKM Provinsi Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, yang juga Ketua Dekranasda Provinsi. Turut mendampingi Ketua Dekranasda Agam, Ny. Vita Indra Catri, Kepala Dinas Perindagkop UKM Agam, Aryati, hadir sebagai narasumber CEO and Founder Indonesia, Amiranto Adiwibowo.
Pembina UMKM Kabupaten Agam, Ny. Vita Indra Catri, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam memajukan sektor UMKM dengan terus melakukan berbagai inovasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mempermudah pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
“Dengan kegiatan ini pelaku UMKM bisa mengetahui tentang pemasaran produk untuk eksport ke luar negeri,” katanya.
Saat ini, menurutnya sejumlah produk UMKM dari Kabupaten Agam sudah tembus ke luar negeri. Seperti produk kuliner, fashion serta handycraft sudah dipasarkan ke internasional. Seperti Cina, Malaysia, Hongkong, Belanda, Jerman serta Eropa.
“Hal ini berkat dukungan dan fasilitas dari Ketua Forum UMKM Provinsi Sumbar, yang sudah peduli terhadap pelaku UKM Kabupaten Agam,” jelas Ny. Vita.
Ia mengharapkan dengan kegiatan ini peserta dapat mengetahui aturan administrasi untuk memasarkan produknya ke luar negeri. Produk yang memenuhi persyaratan standar internasional harus diketahui pelaku usaha. Sehingga produk UMKM dari Kabupaten Agam umunya Sumbar dapat berdaya saing,” ujarnya.
Sementara Ketua Forum UMKM Provinsi Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan agar pelaku UMKM dapat mengerti prosedur dan tata cara eksport produk. Karena produk UMKM dari Sumbar sudah tembus ke manca negara.
“Jangan sampai pelaku usaha dirugikan karena tidak mengetahui prosedur ekspor barang,” ucapnya.
Untuk itu, pelaku UMKM diharapkan untuk terus melakukan penetrasi pasar ke mancanegara. Pemasaran dan promosi produk dibantu Dinas Koperasi dan UKM melalui pameran di luar negeri maupun pemasaran melalui online.
“Bisnis online sangat menjanjikan. Produk UKM kita sudah dikenal orang, maka apa salahnya mencoba membuka ruang untuk lebih luas lagi. Seperti, rendang, kerajinan sulam, perak semua sudah dikenal dunia. Kita menginginkan adanya jenis UKM lainnya yang menyusul go internasional,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Ny. Nevi juga mencontohkan dirinya yang saat ini juga sedang menggeluti bisnis online sejak menjadi istri gubernur. Seperti, bisnis properti dan lainnya.
Salah seorang pelaku usaha rendang, Ibu Nur, mengungkapkan ketertarikannya untuk bergabung dengan online shop ysng ditawarkan oleh CEO and Founder Indonesia.
“Selama ini kita penjualannya masih offline, atau bertatap muka. Sehingga jaringan saya untuk menjualpun sedikit maka omset juga belum maksimal. Ada niat rasanya ingin online tapi masih ragu karena belum bisa.
Tapi, setelah mengetahui langkah-langkah dan ilmu yang diberikan narasumber dan rasanya apa salahnya saya untuk mencobanya,” ungkapnya. (AMC06)