AMCNews.co.id. Pemerintah Kabupaten Agam melaksanakan gerakan tanam sayur mayur di lahan masyarakat Sibalungkiang Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga di daerah itu.
Gerakan tanam itu diselenggarakan Dinas Pangan Sumatera Barat dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, bekerjasama dengan TP-PKK Agam, sebagai ujung tombak mensukseskan kegiatan tersebut.
Selain Agam, program Dinas Ketahanan Pangan Sumbar ini juga diselenggarakan diseluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Gerakan menanam itu ditandai dengan penanaman cabe bayam oleh Bupati Agam yang diwakili Sekda Martias Wanto, Ketua TP-PKK Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, Ketua TP-PKK Agam, Ny. Vita Indra Catri, Wakil Ketua TP-PKK Agam, Ny. Candra Trinda Farhan dan Camat Ampek Nagari, Roza Syafdefianti.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumbar, Efendi, mengatakan gerakan tanam itu merupakan upaya strategis dari pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman bermanfaat.
Dikatakan, cabe merupakan komoditas utama penyumbang inflasi, hal itu terlihat dari tingginya fluktuasi harga cabe.
“Gerakan tanam ini bertujuan untuk memunculkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.
Terkait hal itu, dipilihnya PKK sebagai mitra karena memiliki jaringan terstruktur dari tingkat pusat sampai dasa wisma, sehingga dapat mendukung pelaksanaan optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara masif.
“Sasaran kegiatan ini selain kelompok wanita juga Dasa Wisma,” tambahnya.
Selain itu, dengan pemberdayaan PKK untuk melakukan budidaya cabe dan sumber pangan lain pada pekarangan rumah, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta peningkatan pendapatan, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga mampu mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.
“Tujuan kegiatan ini adalah memasyarakatkan optimalisasi lahan pekarangan, baik di pedesaan maupun diperkotaan dengan memproduksi kebutuhan pangan oleh keluarga dan masyarakat, mengatasi gejolak harga pangan, khususnya cabai dengan menanam cabai di masing-masing pekarangan disetiap keluarga,” katanya.
Menurutnya, pendekatan pengembangan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan, antara lain dengan membangun kebun bibit desa/nagari dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal sehingga ketahanan pangan dan kelestarian alam terjaga.
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan sebuah konsep lingkungan perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan kebutuhan gizi warga setempat.
Sementara menurut Sekda Agam, Martiaswanto, mengatakan, gerakan menanam bukan hal yang tabu di Kabupaten Agam karena gerakan ini sudah menjadi pilar visi misi Kabupaten Agam, yaitu Gerakan Agam Menyemai yang dicanangkan pada 2012.
“Intinya bagaimana program menyemai dan menanam jauh hari sudah kita mulai. Kita tidak mengatakan kemandirian pangan tercapai penuh, tapi setidaknya tidak ada masyarakat Agam yang kelaparan.Kegiatan menyemai menjadi konsentrasi Pemerintah Kabupaten Agam. Kalau hanya untuk kebutuhan rutin sehari-hari masyarakat tidak perlu membeli ke pasar, namun diluar itu (kebun) baru dijual ke pasar. Tentu ini akan menambah pendapatan keluarga. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada provinsi sudah menjadikan Agam sebagai daerah program menanam,” ujar Sekda.
Ketua TP.PKK Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno menyampaikan gerakan tanam dalam mendukung kemandirian pangan keluarga bukanlah gerakan asing bagi kelompok PKK.
Sebab program tersebut sudah tertuang dalam program PKK Pokja III yakni program hatinya PKK.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Agam, Ny. Vita Indra Catri memandang bahwa optimalisasi lahan pekarangan dengan menanam cabe.
Misalnya, dapat dijadikan solusi menghadapi gejolak harga pangan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Gerakan ini bisa penuhi kebutuhan pangan keluarga. Bisa menambah pendapatan serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga jika sudah terlaksana dengan baik,” katanya. (AMC06)