AMCNews.co.id — Usaha rumahan masyarakat Sungai Pua, kenagarian Sungai Pua, kecamatan Palembayan, kabupaten Agam, eksport salai limbek (lele asap) hingga ke Arab Saudi.
Ini adalah satu program Gelora Palembayan yang dicanangkan pemerintah kabupaten Agam, dengan upaya membuat Palembayan kembali menjadi daerah sentra lele.
Salah seorang pengusaha salai limbek Basri Budiman mengaku, usaha yang telah dijalaninya selama 30 tahun ini, merupakan usaha turun temurun keluarga, dan diyakini usaha produksi salai limbek miliknya ini merupakan usaha yang tertua yang ada di kecamatan Palembayan.
“Produksi Salai limbek ini kami jual ke pengepul, lalu dipasarkan di dalam negeri, maupun ke luar negeri, dan saat musim haji, salai limbek dibawa para jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah di Mekkah,” ujar Basri Budiman saat dikonfirmasi AMCNews. Kamis (26/7)
Kualitas salai limbek milik Basri Budiman sudah tidak diragukan lagi, dengan citarasa yang khas, gurih dan lezat, membuat salai limbek produksi miliknya cukup diminati di semua kalangan.
Untuk mengolah salai limbek ini memakan waktu yang cukup lama, mulai dari ikan lele dibersihkan hingga pengasapan memakan waktu selama 48 jam dengan suhu api yang teratur, dengan pengasapan yang sempurna, salai limbek ini bisa disimpan dan bertahan selama 3 bulan.
“Dalam seminggu, kami mampu produksi 400 hingga 500 kg salai limbek, ” ujarnya
Lanjut Basri, kualitas salai limbek tergantung cara mengolahnya, jika kadar airnya berlebih dan waktu pengasapan menggunakan api yang terlalu besar, maka rasa lele kurang gurih dan jika di simpan akan jamuran.
“Dengan kualitas terbaik yang dimiliki, membuat kecamatan Palembayan tetap dipercaya sebagai penghasil salai limbek dengan kualitas tinggi, “ulasnya.
(AMC07)
Respon (1)