Tekan Angka Stunting, Dinas Kesehatan Agam Gelar Koordinasi Lintas Sektor

  • Bagikan

Lubuk Basung, AMC – Dinas Kesehatan Agam gelar koordinasi lintas sektor dalam mendukung penimbangan massal di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung, Kamis (4/8).

Kegiatan yang dibuka Ketua TP PKK Agam, Ny Yenni Andri Warman tersebut dihadiri bersama Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Ny Titik Irwan Fikri, dan Ketua Dharmawanita, Ny El Edi Busti.

Ny Yenni Andri Warman menjelaskan, penimbangan masal merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan sebaran balita stunting di Kabupaten Agam dari tahun ke tahun.

“Dari penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan akan diperoleh hasil mana balita stunting dan mana yang tidak,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan berdasarkan hasil penimbangan massal pada Agustus tahun lalu, prevalensi stunting Kabupaten Agam yaitu sebesar 8.09%. 

“Angka ini sudah berada di bawah target nasional tahun 2024. Akan tetapi ada hal yang harus diwaspadai oleh kita semua yang hadir disini bahwa angka absolut balita stunting di Kabupaten Agam mencapai 2.628 balita,” sebutnya.

Ia menyebutkan pihaknya sangat menyayangkan angka yang memprihatinkan tersebut karena hal ini berkaitan dengan masa depan Kabupaten Agam di 20 tahun mendatang.

“Jika hari ini balita stunting tidak tertangani dengan baik, maka akan menjadi kelompok usia produktif yang tidak mampu bersaing sehingga menjadi beban keluarga, beban masyarakat dan beban pemerintah,” sebutnya.

 Ia mengatakan pihaknya sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan ini sekaligus menaruh harapan besar agar semua yang hadir dapat menyumbangkan pemikirannya dan berkontribusi agar balita stunting yang ada saat ini dapat terselamatkan.

“Untuk itu mari kita dukung petugas kesehatan yang melakukan validasi terhadap seluruh balita stunting yang ditemui sekaligus menangani melalui perawatan baik yang dilakukan di rumah maupun di Puskesmas atau rumah sakit,” ajaknya.

Pada kesempatan yang sama Kabid Kesmas Arma Citra mengatakan bahwa masalah gizi pada balita seperti  stunting, wasting, dan underweight merupakan masalah prioritas dalam program perbaikan gizi masyarakat.

“Untuk itu, diperlukan langkah-langkah dalam upaya pencegahan dan penangananya agar masalah gizi dapat tertangani dan kasus baru dapat dicegah, ” ujarnya.

Ia juga mengatakan untuk mencegah timbulnya kasus yang baru upaya yang dapat dilakukan adalah pemantauan pertumbuhan secara rutin baik di posyandu maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya.

“Pemantauan secara rutin ini dilakukan untuk mengetahui apakah balita tumbuh dengan normal atau mengalami gangguan pertumbuhan sehingga dapat ditindaklanjuti,” sebutnya.

Ia berkata untuk mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tersebut maka dibutuhkan dukungan lintas sektor agar kegiatan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

“Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah diperolehnya dukungan lintas sektor dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan dan pelaksanaan penimbangan massal di Kabupaten Agam Tahun 2022,” katanya.

Selain itu Ia menyebutkan harapan dari kegiatan adalah adanya komitmen lintas sektor dalam mendukung kegiatan pemantauan serta penimbangan massal di Agam.

Kedua, diperolehnya komitmen wali nagari dalam pemenuhan sarana dan prasarana posyandu serta peningkatan kader posyandu dalam pemantau pertumbuhan balita.

Kegiatan ini diikuti oleh beberapa kepala OPD terkait dan 31 wali ngari yang menjadi lokus stunting tahun 2022. (TR)

  • Bagikan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *