KPU Sumbar Gelar Simulasi Pemungutan – Penghitungan Suara di Agam

  • Bagikan

Tiku, AMC – KPU Sumatera Barat gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2020, di TPS 19 Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (10/11).

Simulasi ini diikuti KPU dan Bawaslu kabupaten dan kota se-Sumbar, serta dihadiri Pjs Bupati Agam, Benni Warlis, unsur Forkopimda Agam dan lainnya.

Simulasi diskenariokan layaknya pelaksanaan Pilkada 2020, mulai dari kedatangan pemilih, pengambilan surat suara, pencoblosan, memasukkan surat suara ke dalam kotak suara hingga penghitungan suara.

Namun sedikit berbeda dibanding Pemilu sebelumnya, karena Pilkada tahun ini disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19, dengan mempedomani protokol kesehatan.

Plt Ketua KPU Sumbar, Gebril Daulai mengatakan, Pilkada tahun ini KPU dihadapkan dengan tantangan baru, tidak lagi aspek pelayanan hak terhadap penyandang disabilitas, tapi juga tantangan untuk mewujudkan pemilihan yang aman, sehat, dan demokratis dimasa pandemi Covid-19.

“Kita perlu meyakinkan publik bahwa Pilkada 2020 dapat terlaksana dengan aman, sehat, dan demokratis,” ujarnya.

Dengan begitu, katanya, pemilih akan memiliki keyakinan dan motivasi untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2020, karena kondisi saat ini akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih.

Dijelaskannya, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 di Sumbar 59,59 persen. Sedangkan 2020 dengan target 77,5 persen, ini katanya tantangan yang tidak mudah dan perlu sinergi dari semua pihak baik penyelenggara pemilu, pengawas, pemilih, dan lainnya.

“Dari beberapa hasil riset menunjukkan, masih ada kecemasan bagi publik untuk hadir ke TPS karena situasi pandemi, maka melalui simulasi ini kita berupaya meyakinkannya,” sebut Gebril.

Dikatakan, Pilkada serentak tahun ini di seluruh TPS di Sumbar menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga pemilih tidak perlu cemas lagi untuk datang ke TPS selagi disiplin prokes.

“Kita bisa lihat dari proses simulasi yang dilakukan, protokol kesehatan dijalankan secara ketat, ketika pemilih datang ke TPS pertama mereka dipastikan sudah memakai masker,” terangnya.

Kemudian pemilih dicek suhu tubuhnya dan mereka diarahkan untuk mencuci tangan, serta diberikan sarung tangan.

“Artinya, seluruh protokol kesehatan diterapkan dalam pesta demokrasi tahun ini,” jelasnya lagi. (t_m)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *